Khalifah Umar bin Khattab Hidup Dalam Kesederhanaan, tak Mau Terima Kenaikan Gaji dari Uang Rakyat
Khalifah Umar bin Khattab. Foto: detik.com--
oganilir.co - Khalifah Umar bin Khattab bisa menjadi teladan bagi pemimpin di negeri ini. Betapa tidak, Khalifah Umar bin Khattab hidup menjadi sosok teladan dalam kesederhanaan. Saat menjadi pemimpin umat Islam, Sayyidina Umar RA enggan menerima tawaran kenaikan gaji padahal gajinya terbilang jauh dari cukup.
Kisah ini diceritakan dalam Tarikh at-Thabari seperti dinukil A.R Shohibul Ulum dalam buku Umar bin Khattab: 30 Hari Memahami Teladan Sang Singa Berhati Pualam.
Di awal kekhalifahannya usai menggantikan Abu Bakar Ash-Shiddiq RA, Umar RA mendapat gaji sama seperti pendahulunya. Seiring berjalannya waktu, saat harga kebutuhan pokok naik, para sahabat mengusulkan ambil uang dari baitul mal untuk memberi tunjangan sang khalifah.
Hal tersebut berjalan sekian lama sampai akhirnya para sahabat Rasulullah SAW terkejut mengetahui jumlahnya yang sangat kecil. Jauh dari kata pantas untuk tunjangan seorang khalifah yang memimpin dan mengurusi masyarakatnya.
BACA JUGA:Rasulullah Punya 11 Istri-7 Anak, ini Nama-Nama dan Keistimewaannya
Para sahabat kemudian berdiskusi untuk menawarkan kenaikan tunjangan pada Khalifah Umar RA. Namun, tak satu pun dari mereka yang berani menyampaikan langsung pada Khalifah Umar RA.
Utsman bin Affan RA lantas mengusulkan agar menyampaikannya pada putri Khalifah Umar RA, Hafshah. "Sebab, aku khawatir Umar akan murka kepada kita," tambah Utsman RA.
Para sahabat kemudian menemui Hafshah dan memintanya tak memberitahukan nama mereka.
"Apabila beliau menyetujuinya, barulah kami akan menemuinya untuk menyampaikan usulan tersebut. Kami minta kepadamu untuk tidak menyebutkan nama seorang pun di antara kami," kata para sahabat.
Hafshah lalu menyampaikan usulan itu kepada ayahnya. Begitu mendengar hal tersebut, wajah Khalifah Umar RA memerah, menahan amarah seraya menanyakan siapa yang mempunyai usulan kenaikan gaji itu.
BACA JUGA:Besok Umat Muslim Melaksanakan Salat Ied Idulfitri, ini Waktu Utamanya Menurut Rasulullah SAW
"Berikanlah dulu pendapatmu, Ayah," kata Hafshah dengan santun dan hormat.
"Aku tidak akan memberitahukan nama mereka sebelum Ayah memberitahukan pendapat ayah tentang usulan itu," tambah Hafshah, yang juga istri Nabi SAW itu.
Khalifah Umar RA justru marah, "Demi Allah, seandainya aku tahu siapa orang yang mengajukan usulan itu, niscaya aku akan memukul wajah orang itu.
Sumber:

