Gaya Hidup Begadang serta Efek bagi Kesehatan Tubuh
Efek begadang--
oganilir.co - Begadang masih sering dianggap hal biasa oleh banyak orang, terutama kalangan muda yang aktif beraktivitas. Padahal, kebiasaan ini dapat membawa dampak buruk yang serius bagi kesehatan fisik, emosi, serta psikologis.
Melansir dari laman Alodokter, kurang tidur akibat begadang membuat tubuh cepat lelah. Kondisi ini juga mengganggu kestabilan emosi, bahkan meningkatkan risiko munculnya gangguan kesehatan mental.
Kebiasaan begadang dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis berbahaya. Penyakit yang bisa muncul antara lain diabetes, obesitas, tekanan darah tinggi, hingga penyakit jantung.
Sejumlah penelitian menunjukkan orang yang kurang tidur cenderung mengalami kenaikan berat badan lebih cepat dibandingkan orang lain. Kondisi ini secara langsung membuat mereka memiliki risiko obesitas yang jauh lebih tinggi.
BACA JUGA:Waspadai Begadang Memberikan Dampak Negatif Terhadap Kesehatan
BACA JUGA:Waspadai! Ini 7 Efek Begadang bagi Kesehatan Tubuh
Begadang dapat mengganggu metabolisme tubuh yang seharusnya berjalan seimbang sepanjang waktu. Gangguan tersebut membuat tubuh cepat lapar sehingga pola makan sulit terkontrol dan berat badan meningkat.
Selain berpengaruh pada berat badan, kebiasaan begadang juga berdampak pada kesehatan kulit. Produksi hormon stres meningkat, lalu merusak kolagen yang berfungsi menjaga kekencangan dan elastisitas kulit.
Kerusakan kolagen akibat begadang membuat kulit tampak kusam, kering, dan muncul garis halus. Lingkaran hitam di sekitar mata juga lebih mudah terbentuk.
Efek begadang berikutnya terjadi pada otak yang kehilangan kesempatan melakukan regenerasi sel saat tidur. Regenerasi sel penting menjaga daya ingat, konsentrasi, serta kemampuan berpikir tetap optimal.
BACA JUGA:Terlalu Sering Begadang, Ini 8 Efek bagi Kesehatan Tubuh, Wajib Tahu!
BACA JUGA:Jangan Sering Begadang Kuy, Hati Hati Penyakit Mematikan Mengintaimu
Kurang tidur membuat jaringan otak cepat rusak dan sulit diperbaiki secara maksimal. Kondisi ini menyebabkan seseorang mudah lupa, sering mengantuk, serta sulit berkonsentrasi.
Sementara itu, dilansir dari laman Halodoc, pola tidur malam yang teratur menjadi kunci menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh. Tidur delapan jam setiap malam membantu tubuh beristirahat cukup dan memperbaiki sel-sel yang rusak.
Kebiasaan tidur konsisten membantu ritme sirkadian tubuh tetap seimbang dan berfungsi baik. Paparan cahaya alami di pagi hari juga mendukung produksi hormon melatonin yang mengatur tidur.
Selain itu, penting menghindari kebiasaan yang mengganggu kualitas tidur. Pemakaian gawai berlebihan, makan besar, dan konsumsi banyak cairan di malam hari sebaiknya dihindari.
Sumber:

