3. Low Tuck Kwong
Low Tuck Kwong merupakan pengusaha asal kelahiran Singapura yang memiliki kekayaan sebesar USD 27,2 miliar atau setara Rp 428,481 triliun. Sumber kekayaan berasal dari batubara.
Low Tuck Kwong merupakan pendiri perusahaan pertambangan batubara Bayan Resources. Selain itu, Low Tuck juga mengendalikan perusahaan energi terbarukan Singapura, Metis Energy, yang sebelumnya dikenal dengan Manhattan resources.
BACA JUGA:Pengusaha Wajib Bayar THR Pekerja, Ini Aturan Mainnya
Low Tuck Kwong juga memiliki saham di The Farrer Park Company, Samindo Resources and Voksel Electric. Low Tuck memulai karirnya dengan bekerja di perusahaan konstruksi milik ayahnya di Singapura dan pindah ke Indonesia pada 1972 untuk mendapatkan peluang lebih besar.
4. Widjaja Family
Keluarga Widjaja berasal dari Indonesia dengan kekayaan sebesar USD 10,8 miliar atau setara Rp 170,132 Triliun. Keluarga ini mewarisi kerajaan bisnis Eka Tjipta Widjaja. Perusahaannya yang terkenal adalah Sinar Mas.
Eka Tjipta Widjaja memulai karier dengan menjual biskuit saat remaja. Sekarang Sinar Mas mempunyai bisnis di bidang kertas, real estate, jasa keuangan, kesehatan, agribisnis, dan telekomunikasi.
5. Anthoni Salim & Family
Anthoni Salim merupakan pengusaha asal Indonesia yang memiliki kekayaan sebesar USD 10,3 miliar atau setara Rp162,255 triliun dengan investasi di bidang makanan, ritel, perbankan, telekomunikasi, dan energi.
Salim adalah CEO dari Indofood dengan pendapatan USD 6,4 miliar atau setara dengan Rp 100,819 triliun. Saat ini Indofood menjadi salah satu pembuat mi instan terbesar di dunia.
Keluarga Salim memiliki saham di perusahaan investasi First Pacific Hongkong yang memiliki saham di Indofood dan perusahaan telekomunikasi PLDT Filipina. Salim membeli saham Bumi Resource senilai USD 1,6 B atau Rp 25,204 triliun pada 2022. Salim juga memiliki saham di Medco Energi dan Amman Mineral.
6. Sri Prakash Lohia
Sri Prakash Lohia merupakan pengusaha asal Indonesia dan sekarang tinggal di London yang memiliki kekayaan sebesar USD 8,5 miliar atau setara Rp133,900 Triliun. Sumber kekayaannya berasal dari Petrokimia.