All Indonesian Final Tercipta di All England 2024, Sejarah 30 Tahun Lalu Terulang
BIRMINGHAM, oganilir.co - Turnamen bulutangkis BWF tertua dan paling bergengsi All England 2024 dipastikan menjadi milik Indonesia di nomor tunggal putra. Ini setelah terjadi All Indonesian Final antara Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie yang akan berlaga di partai final hari ini Ahad 17 Maret 2023 pukul 17.00 WIB.
Ya, Anthony Ginting dan Jonatan Christie berhasil melibas lawan-lawannya sejak babak 32 besar hingga semifinal yang berlangsung dari Sabtu hingga Ahad 17 Maret 2024 dini hari WIB.
Di semifinal yang berlangsung di Utilita Arena, Birmingham, Inggris, pebulungkis asal Cimahi, Jawa Barat itu mengalahkan wakil Prancis Christo Popov dalam pertarungan tiga gim 19-21, 21-5, 21-11.
Sementara Jojo, -panggilan Jonatan Christie- di semifinal berhasil mengubur mimpi pebulutangkis India Lakshya Sen juga lewat pertarungan sengit rubber game 21-12, 10-21, 21-15.
BACA JUGA:Tertinggal 5-14 di Set II, FajRi Menangi Laga, Raih Tiket Final All England 2024
Dengan terjadinya All Indonesian Final, Indonesia berhasil meraih satu medali emas pada turnamen Super1000 itu.
Sejarah Tahun 1994 Terulang
Terjadinya All Indonesian Final pada All England 2024 di nomor tunggal putra mengingatkan Badminton Lovers Indonesia pada edisi tahun 1994 lalu. Dimana saat itu terjadi All Indonesian Final pada All England 1994 yang mempertemukan Hariyanto Arbi dan Ardi Bernardus Wiranata. Hariyanto Arbi saat itu naik podium tertinggi All England 1994.
Piala All England nomor tunggal putra selama 30 tahun lepas dari genggaman pendekar bulutangkis nomor tunggal putra. Pencapaian terakhir Indonesia menembus final tunggal putra terjadi pada All England 2002 lewat Budi Santoso.
Peluang Juara Ganda Putra All England 2024
BACA JUGA:3 Wakil Indonesia di Semifinal All England 2024, ini Jadwalnya
Peluang Indonesia untuk meraih dua gelar di All England 2024 juga masih terbuka. Ini setelah ganda putra Merah Putih Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto berhasil menuju final setelah di babak semifinal mengalahkan wakil Jepang Tokiro Hoki/Yugo Kobayashi lewat pertarungan superdramatis 21-18,21-18.
Betapa tidak, FajRi, -julukan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto- pada gim kedua sudah tertinggal jauh 5-14. Namun FajRi berhasil memangkas ketertinggalan angka hingga menyamakan kedudukan menjadi 17-17 dan memenangi laga dengan skor 21-18.
Berkah Ramadan membuat FajRi tampil "menggila" dan hanya dalam hitungan tidak lebih dari 7 menit berhasil menyamakan kedudukan menjadi 17-17 dan memenangi laga.