Semeru Meletus Setiap 4 Desember, Dalam 2 Tahun Terakhir, Jepang Waspada Potensi Tsunami

Senin 05-12-2022,16:46 WIB
Editor : Julheri

LUMAJANG, OGANILIR.CO – Erupsi dan muntahan awan panas puguran (AGP) oleh Gunung Semeru terjadi sejak pukul 02.46, Minggu, 4 Desember 2022.   

Akibat kondisi erupsi Gunung Semeru itu, kini statusnya ditingkatkan menjadi level IV (awas).

Sebanyak sebanyak 1.979 jiwa pun terpaksa dievakuasi pada 11 titik.

Hal itu dilakukan sebagai upaya mitigasi bencana akibat erupsi Gunung Semeru,   Untuk langkah penanganan warga, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur (BPBD Jatim) berkoordinasi dengan TNI, Polisi, dan Kabupaten Lumajang.

BACA JUGA:9-10 Desember Pemusatan Latihan, Sriwijaya FC Tunggu Kejelasan Liga 2, Tanpa Penonton pun Tidak Masalah

“Kami juga berkoordinasi untuk menyiapkan kebutuhan logistik dan tempat pengungsian sesuai dengan perkembangan di lapangan,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Jatim Gatot Soebroto, Erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, berdampak terhadap Jepang. 

Bahkan, Jepang harus mewaspadai potensi tsunami akibat erupsi Gunung Semeru.

Kini, Badan Meteorologi Jepang masih menginvestigasi potensi tsunami akibat erupsi Gunung Semeru.  Keterangan itu dilansir dari situs Japan Meteorological Agency (JMA), Minggu, 4 Desember 2022.

BACA JUGA:Inggris Cukur Habis Senegal 3-0, Benteng Afrika Gampang Bobol, Bukayo Saka Tambah Derita Singa dari Teranga

Badan Metereologi Jepang belum bisa memastikan ketinggian gelombang akibat letusan Gunung Semeru, terkait potensi timbulnya tsunami.  

Jika letusan Gunung Semeru mencapai Jepang, terang Badan Metereologi Jepang, diprediksi tiba di Miyakojima dan Yaema, prefektur selatan Okinawa, sekitar pukul 14.30 waktu setempat.

Meski demikian, Badan Meteorologi Jepang melihat tidak ada perubahan yang jelas dari pantauan citra satelit cuaca Himawari.  Pada tahun 2021, Gunung Semeru juga meletus pada 4 Desember 2021.

BACA JUGA:Beruntun Kasus Pembunuhan Terhadap Pelajar di Sumsel, Terakhir di OKU Selatan, Tubuh Korban Tercerai Berai

Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu mengeluarkan awan panas. Letusan Gunung Semeru menyebabkan puluhan korban jiwa.   Per 17 Desember 2021, BNPB mencatat terdapat 48 orang meninggal, 27 luka-luka, dan 10.571 mengungsi.

Saat itu, para ahli mengungkap, cuaca ekstrem juga turut memicu terjadinya erupsi Gunung Semeru.Eko Budi Lelono sebagai Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjelaskan bahwa erupsi Gunung Semeru kemungkinan turut didorong oleh faktor eksternal.

Kategori :