Dua Hari Pencarian Bocah Tenggelam di Sungai Mesat Belum Ditemukan
LUBUKLINGGAU, oganilir.co - Dalam satu pekan terakhir kasus dua bocah lepas pengawasan orang tua, sehingga tenggelam, terjadi di wilayah Kabupaten Musi Rawas dan Lubuklinggau. Kini pencarian terhadap Satria (4) warga Lorong Amal, RT 04, Kelurahan Wirakarya, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Kota Lubuklinggau, terus berlanjut.
Usai kasus pelajar Taman kanak kanak (TK) di Muara Kelingi, Kabupaten Mura, tewas tenggelam. kini giliran kasus bocah di Lubuklinggau yang tenggelam masih dalam proses pencarian di aliran sungai mesat.
Sejumlah tim regu penyelamat dari Damkar Kota Lubuklinggau, Basarnas Kota Lubuklinggau, pihak kepolisian turut melakukan pencarian. Mereka menyusuri aliran sungai Mesat yang mulai surut pasca banjir luapan dua hari lalu.
Selasa 4 Juni sekitar pukul 12.00 WIB, tubuh Satria (4) yang terpeleset dan terbawa arus saat bermain dan mencari ikan di tepian sungai mesat, belum juga diketemukan.
BACA JUGA:Kakak Selamat Adik Tenggelam di Sungai Mesat
Marlina ibu kandung korban mengaku, sangat susah hati membayangkan anak keduanya itu saat ini, karena tanpa firasat dan pertanda. Suasana rumah yang tadinya ramai dengan adanya Satria dan saudaranya Alfin (8) mendada suyi sepi, dan hanya diramaikan oleh warga yang ikut menjenguk dan membesuk keluarga kecil itu.
Marlina ibu kandung korban mengaku hanya bisa pasrah atas kejadian itu, menginggat proses pencarian sudah dilakukan selama dua hari, namun jenazah korban belum juga ditemukan.
Sejumlah keluarga korban saat ini tengah melakukan beragam persiapan, sewaktu wakru jika tubuh Satria ditemukan akan langsung dilakukan proses pemakaman.
"Mudah mudahan cepat ditemukan," harap Marlina singkat. Kapolres kota Lubuklinggau AKBP Indra Arya Yuda melalui kapolsek Timur I AKP Sugito, mengkonfirmasi jika pencarian masih dilakukan oleh tim gabungab, mulai dari basarnas, Damkar, Polri, TNI dan masyarakat sekitar.
BACA JUGA:3 Hari Tenggelam di Sungai Rawas, Jenazah Asia Ditemukan
"Aliran sungai sudah surut sebatas pinggang orang dewasa. Tapi banyak rumpun bambu dan itu harus dibersihkan dulu. Dugaan sementara, bisa jadi kemungkinan anak itu terjebak di rumpun bambu yang berada di tengah aliran sungai," ujarnya.
Kapolsek menjelaskan, sekitar pukil 10.30 WIB, warga bahu membahu memotong rumpun bambu di tengah sungai. Dan meminta bantuan alat untuk memotong bambu tersebut.
"Nanti ada alat dari Pemkot Lubuklinggau dan sudah kami sampaikan untuk bantuan alat pemotong. Rumpun bambu itu harus dibersihkan supaya tidak menumpuk di sungai," jelasnya.