PARIS, oganilir.co - Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung memegang tanggung jawab besar di Olimpiade Paris 2024 pada cabang olahraga (cabor) bulutangkis. Betapa tidak, dia menjadi satu-satunya wakil Merah Putih yang masih bertahan di cabor tepak bulu angsa tersebut setelah ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (FajRi) takluk di babak 16 besar.
Jorji, -panggilan Gregoria Mariska Tunjung- harus berjibaku mati-matian melawan wakil Korea Selatan Kim Ga Eun di babak 16 besar yang dihelat di Porte de la Chapelle Arena, Kamis (1/8) waktu setempat, atau Jumat (2/8) dini hari waktu Indonesia.
Jorji menang dramatis atas Kim Ga Eun dalam pertarungan rubber game 21-4, 8-21, 23-21.
Selepas skor 2-2, Gregoria bisa meraih poin demi poin tanpa gangguan. Performa tunggal putri andalan Indonesia ini tampak lebih meyakinkan ketimbang Kim.
BACA JUGA:2 Tunggal Putra Rontok, Jorji Lolos ke Babak 16 Besar Olimpiade Paris 2024
Penempatan bola yang baik dari Gregoria membuat Kim kewalahan. Sederet kesalahan dari Kim juga menyumbang poin secara cuma-cuma untuk Gregoria.
Jorji unggul 11-2 saat interval set pertama dan tidak membuat Gregoria lengah. Tiga poin beruntun menandai atlet asal Wonogiri ini fokus meladeni wakil Korea Selatan.
Setelah smesnya membuat bola menyangkut, Gregoria kembali menambah perbendaharaan poin sehingga bisa unggul 18-3.
Serangan-serangan Kim tampak mentah di tangan Gregoria. Sebaliknya pukulan-pukulan Gregoria tampak menyulitkan Kim. Smes tajam dari Gregoria menyudahi gim pertama dengan kemenangan 21-4 dalam pertandingan yang berdurasi 11 menit.
BACA JUGA:Diananda Buka Peluang Indonesia Raih Medali di Cabor Panahan Olimpiade Paris 2024
Gim kedua diawali Jorji tidak semulus pada gim pertama. Permainan Kim yang lebih eksplosif dalam menyerang membuat Gregoria tertinggal 0-3. Kim mencocor kok di bidang permainan Gregoria sehingga skor berubah. Gregoria menilai seharusnya tidak ada poin untuk Kim karena menepuk kok melewati net, namun wasit tak menggubris. Gregoria tertinggal 0-4.
Berbeda dengan gim pertama, serangan Kim terlihat merepotkan Gregoria. Selain itu pengamatan Gregoria juga tak cermat sehingga membuatnya salah mengambil keputusan.
Gregoria berusaha memangkas jarak, namun pada saat interval ada tujuh poin yang memisahkannya dari Kim.
Usai tertinggal 4-11 pada interval, Gregoria masih terus berusaha mencari cara meraih poin. Kim malah bisa memperlebar jarak dengan meraih angka cukup mudah.
BACA JUGA:Olimpiade Paris 2024: 2 Ganda Indonesia Jalani Laga Pamungkas