OGANILIR.CO-MUSI BANYUASIN - Ada sebuah diktum dan filsafat yang diterapkan oleh Satpolairud Polres Muba berkolaborasi dengan Polsek Lalan dalam menyikapi pasca runtuhnya jembatan penyeberangan Desa Sukajadi P6, hingga membuat mobilitas penduduk terganggu.Yakni ‘Salus Populi Suprema Lex Esto’, maknanya, Keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi bagi suatu negara, filsafat ini sangat tepat digunakan dan diaplikasikan dalam tindakan nyata oleh Polri sebagai aparat negara yang mengemban tugas sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat serta pemelihara kamtibmas.
Seperti diketahui pasca runtuhnya jembatan penyeberangan Desa Sukajadi P6 karena tertabrak tongkang yang sedang mengangkut batubara pada Senin malam, 12 Agustus 2024 yang mengakibatkan transportasi darat yang menghubungkan desa Sukajadi P6 ke desa seberang, salah satunya desa Mandalasari P11 menjadi terputus dan satu satunya jalan yang bisa digunakan adalah transportasi perairan yang tentunya sangat beresiko bagi keselamatan juga memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Menyikapi hal tersebut, meskipun sudah ada alat penyeberangan yang disiapkan, namun jumlahnya sangat terbatas. Sehingga untuk meringankan beban masyarakat, Satpolairud Polres Muba berkolaborasi dengan Polsek Lalan berinisiasi melakukan upaya perbantuan penyeberangan menggunakan kapal satpolairud bagi warga masyarakat yang ingin menyeberang, terutama terhadap anak anak yang akan masuk dan pulang sekolah.
BACA JUGA:Pj Gubernur Bersama Pangdam II/Sriwijaya dan Kapolda Sumsel Tinjau Jembatan Lalan yang Ambruk
Kapolres Muba AKBP Listiyono Dwi Nugroho SIK. MH melalui Kasatpolairud Polres Muba AKP Suvenfri SH saat dikonfirmasi hari Selasa 20 Agustus 2024 menjelaskan bahwa di lokasi putusnya jembatan penyeberangan, pihaknya menempatkan satu unit Kapal Satpolairud type C2 Nopol V-2006 untuk membantu penyeberangan khususnya untuk anak anak sekolah dan juga menempatkan 6 personel gabungan Satpolairud dan Polsek Lalan secara bergantian. Selain membantu penyeberangan juga menjaga serta mencegah terjadinya laka air ditempat tersebut.
“Sebelumnya, pasca robohnya jembatan kemarin memang sudah disiapkan oleh asosiasi perusahaan sebanyak 4 unit motor ketek untuk membantu penyeberangan warga dengan kapasitas permotor ketek itu mampu menyeberangkan 7 sepeda motor dan 15 orang penumpang, namun hal tersebut masih kurang terutama untuk anak sekolah, sehingga kami menyiapkan kapal dengan kapasitas mamou mengangkut penumpang hingga 20 orang,”terangnya.
“Dan rencananya Rabu besok akan ada penambahan 2 armada lagi, yakni 1 unit yang disiapkan oleh Dirpoairud Polda Sumsel Kombes Andreas Kusmaedi berupa kapal Sei Rawas V-3005 dengan Capten Zulkipli Lubis dan 1 unit lagi dari asosiasi perusahaan kapal LCT yang berkemampuan lebih besar. Semoga lebih memudahkan masyarakat,” lanjutnya.
BACA JUGA:Jembatan P6 Lalan Ambruk, Pemkab Muba Tutup Sementara Lalu Lintas Sungai
Dilokasi, petugas dari Polsek Lalan dipimpin Kapolsek Lalan Iptu Zulkarnain Afianata dan anggota serta Satpolairud Polres Muba nampak membaur membantu menyeberangkan masyarakat.(**)