KAYUAGUNG, oganilir.co - Lurah Mangunjaya, Kecamatan Kota Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Idrus Susanto angkat bicara terkait soal pintu air berada di Kelurahan Paku yang dipermasalahkan warga Kelurahan Mangunjaya dan Desa Celikah.
Lurah Mangunjaya Idrus Susanto mengungkapkan bahwa dirinya baru menjabat sebagai Lurah jadi belum ada laporan warga soal adanya warga Mangunjaya yang minta ditutup pintu air dan warga Desa Celikah minta dibuka pintu air. "Saya belum menerima laporan itu, belum ada yang datang," kata Idrus Susanto, Rabu 2 Oktober 2024.
Pihaknya juga langsung mengecek ke lapangan. Rupanya debit air masih kecil dan kunci gembok pintu air tidak diketahui dipegang siapa. "Entah siapa yang pegang," ujarnya.
BACA JUGA:Cuaca Cerah, Petani Kopi Mendadak Merinding
Sebenarnya, sambung Idrus, pintu air ini ada di laut dan ada di darat. Nah untuk di darat ini dibangun karena dulu sawah lebak petani Kelurahan Mangunjaya sering terendam, setelah dibangun pintu air itu tidak pernah lagi terjadi banjir. Tapi kalau dilihat untuk pintu air di laut Kelurahan Paku tidak mempengaruhi air yang masuk ke sungai dan mengaliri Lebak Mangunjaya.
"Makanya saya bingung soal kejadian yang viral di medsos ini," imbuhnya.
Sebelumnya kejadian ini viral di Instagram Masyarakat Desa Celikah, Paku dan Mangunjaya mempertanyakan kunci pintu air bendungan di pinggir Sungai Komering.
Ada yang memposting pertanyaan di akun Instagram @ogankomeringilir siapa yang megang kunci bendungan sungai paku. Biarkan air sungai mengalir ke sawah jangan ditutup sawah kering.
BACA JUGA:Gagal Menjadi Petani Karet, Kini Berhasil Budidayakan Jamur Tiram
Postingan muncul di dunia maya karena setelah pintu air yang ditutup, air yang biasanya mengalir deras ke sungai sawah ke desa Celikah menjadi kering. Cuitan di Instagram tersebut.
Di kolom komentar@ahlan-wilmana menuliskan komentar itulah oknum petani Mangunjaya sudah sering kami protes tapi tidak digubris, lurah juga diam katek tindakan, itu pintu air rusak juga pasti sengaja dirusak," sebutnya.