Sementara itu, untuk Seksi III, pembangunan dimulai pada Oktober 2024 dan dijadwalkan selesai dalam waktu 12 bulan pada Oktober 2025.
BACA JUGA:Kecelakaan di Tol Cipularang, Kakorlantas Sebut Pengemudi Truk Lalai
Sedangkan untuk Jalan Tol Betejam Seksi II, pekerjaan konstruksi dimulai pada Oktober 2024 lalu, dan diperkirakan akan selesai pada 2026.
Sementara pembangunan Seksi II dilaksanakan menjadi 2 paket yakni Seksi IIA STA 61+680 sd 97+600 yang ditargetkan rampung pada April 2026 setelah 18 Bulan pengerjaan, dan Seksi IIB STA 97+600 sd 116+000 akan rampung pada Februari 2026 setelah 16 bulan pengerjaan.
Proyek ini tidak hanya akan memangkas waktu tempuh antar provinsi, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru.
BACA JUGA:Mobil Ambulance Terbakar di Tol Palindra
Dengan tersambungnya jalur ini, efisiensi logistik meningkat, dan distribusi hasil
pertanian seperti karet, kelapa sawit, serta komoditas unggulan Sumatra lainnya akan lebih lancar.
Hal ini diharapkan meningkatkan daya saing produk lokal di pasar nasional dan internasional. Selain itu, jalan tol ini juga mempermudah distribusi hasil pertanian lainnya, sehingga produk tersebut lebih cepat diterima oleh orang yang membutuhkan. Produk khas daerah seperti pempek Palembang, tempoyak, dan kerutup ikan dari Jambi juga diharapkan semakin mudah menjangkau pasar dan dikenal oleh masyarakat luas.
BACA JUGA:PN Kayuagung Tolak Gugatan Hutan Kota Ahli Waris Lahan SMKN 3 Kayuagung
Pembangunan jalan tol ini juga akan menciptakan ribuan lapangan kerja, baik selama proses konstruksi maupun setelah operasional dimulai.
Tidak hanya di sektor konstruksi, proyek ini memberikan peluang besar bagi tenaga kerja lokal di sektor jasa, transportasi, hingga pengelolaan rest area. Setiap rest areaakan dilengkapi fasilitas yang mendukung pertumbuhan UMKM lokal, seperti kios makanan khas daerah yang menjadi daya tarik wisata kuliner.
BACA JUGA:Mulai di Operasionalkan Tol Betung-Tempino-Jambi, Tanpa Tarif
Adjib juga menyampaikan bahwa proyek ini dirancang untuk memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
“Kami memastikan pembangunan dilakukan dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik, sehingga dampaknya terasa langsung bagi masyarakat,” tambah Adjib.
Kehadiran rest area di sepanjang jalan tol akan menjadi motor penggerak pertumbuhan UMKM.