Polda Sumsel Dapat Jatah Tumpang Sari 10.000 hektare,

Kamis 26-12-2024,08:23 WIB
Reporter : DNN
Editor : Sardinan

#Polda Sumsel Bahas  Akselerasi Program Pemanfaatan Lahan Produktif Dukung  Swasembada Pangan.

OGANILIR.CO-PALEMBANG - Dalam rangka koordinasi dan menyampaian petunjuk arahan penyelenggaraan akselerasi program dua yakni pemanfaatan lahan produktif mendukung percepatan swasembada pangan dijajaran Polda Sumsel. Irwasda Polda Sumsel Kombes Feri Handoko memimpin rapat bersama stake holder terkait  di Mapolda Sumsel, Selasa 24 Desember 2024.

Irwasda Polda Sumsel Kombes Feri Handoko mengatakan akselerasi program dua pemanfaatan lahan produktif mendukung percepatan swasembada pangan perlu dipersiapkan dengan menyamakan persepsi melalui rapat koordinasi bersama stake holder terkait.

Dijelaskannya Sumsel mendapatkan target lahan tumpang sari dalam 1 tahun sebanyak 10.000 hektare, dan untuk saat ini baru tersedia 600 hektare saja.

BACA JUGA:Taklukkan Irak, Bahrain Lolos ke Semifinal Piala Teluk 2024

“Perlu dilakukan koordinasi yang baik sehingga masing masing pihak bisa memahami tugas dengan baik. Kesiapan lahan, bibit dan pupuk serta pendukung lainnya untuk rencana penanaman jagung secara serentak dipertengahan bulan Januari 2025 nanti apakah bisa dilaksanakan, tentu kita perlu saran dan masukan dari dinas terkait agar tidak gagal tanam,” ujarnya.

Feri Handoko mengakui perlunya komitmen bersama dalam menjalankan program kegiatan ini untuk mendukung program pemerintah dalam hal ketahanan pangan.

Sementara itu, Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumsel, Dr Riana Sopiana mengatakan sekarang ini banyak petani jagung yang menjual dalam bentuk tongkol, dengan harga relative lebih rendah, yang jika dijual dalam bentuk pipil akan memiliki harga jual yang lebih tinggi.

BACA JUGA:Perbandingan Spesifikasi Realme C51s dengan POCO C65, HP Entry Level Selisih Harga Beda Tipis Pilih Mana?

“Ini perlu pembimbingan kepada para petani agar mereka mendapatkan hasil/nilai penghasilan yang lebih baik lagi,” ujarnya.

“Ditahun 2025 pemerintah menargetkan hasil 70 juta ton padi dari luas lahan 2 juta hektare, sementara ini Sumsel menyiapkan 1,7 juta hektare yang akan dibagi dua yakni komoditas padi dan komoditas  jagung,” lanjutnya.

Dirinya menjelaskan bahwa lahan yang dialokasikan merupakan diluar lahan regular, sehingga dengan demikian diharapkan bisa menambah luasan lahan yang ada melalui kerjasama pihak terkait menggunakan metode tumpangsari.

BACA JUGA:Simak, ini 3 Keunggulan Tablet Mungil Huawei MatePad T8

Sekretaris Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel Dian Eka Putra mengatakan sekitar 600 hektare lahan disiapkan untuk peremajaan karet dan 21.000 hektare untuk peremajaan sawit, tersebar di 17 kabupaten yang berpotensi bisa digunakan untuk mendukung program pemerintah.

Sementara Dr Sulthani Aziz dari Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai (BPDAS) mengatakan sekitar 400 hektare di Pali dan 250 hektare di Oku bisa digunakan untuk program penanaman jagung.

Kategori :