Sumsel Raih Anugerah Peremajaan Sawit Indonesia di Hotel Pullman Jakarta Central Park, Komitmen Jalankan PSR

Selasa 28-02-2023,12:06 WIB
Editor : Julheri

PALEMBANG, OGANILIR.CO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) kembali menorehkan prestasi di tingkat nasional. 

Kali ini Menteri Pertanian RI, Dr Syahrul Yasin Limpo SH MSI memberikan penghargaan (award) Anugerah Peremajaan Sawit Indonesia di Hotel Pullman Jakarta Central Park, belum lama ini.

Penghargaan diterima Gubernur Sumsel, H Herman Deru diwakili Ir Agus Darwa MSi, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel untuk kategori Pelopor Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).

Penghargaan yang sama juga diterima Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) kategori rekomendasi teknis terluas dan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) kategori inovasi permodelan pendampingan sawit rakyat dalam program CSR. 

BACA JUGA:Prestasi Bidang Perkebunan, Herman Deru Terima Penghargaan Program Peremajaan Sawit Rakyat Berjalan Konsisten

“Dinas Perkebunan fokus PSR pada sentra produksi tanaman kelapa sawit di wilayah Sumsel,” kata Ir Agus Darwa, kemarin.

Meliputi wilayah Kabupaten Muba, OKI, Muara Enim, Banyuasin, Lahat, Mura, Muaratara, Prabumulih serta OKU. 

Total rekomendasi teknis (rekomtek) mencapai 58.597 hektare, terdiri dari chipping 42.851 hektare dan tanam 41.493 hektare. 

“Program PSR ini diharapkan dapat mendongkrak produktivitas kelapa sawit Sumsel,” harapnya.

BACA JUGA:Sopir Truk Kelapa Sawit Ini Mengaku Ditembak, Ada Proyektil Peluru Tapi Dadanya Hanya Memerah, Diduga Kebal

Peremajaan itu, diakuinya, sebagai pintu masuk mewujudkan produktivitas kelapa sawit yang berkelanjutan. 

“Produktivitas tanaman kelapa sawit Sumsel telah mencapai 3,5 ton,” ucapnya. Analis PSP Ahli Madya Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel, H Rudi Arpian SP MSI berharap dana bantuan PSR dapat terus ditingkatkan. Kalau sekarang Pemerintah memberikan bantuan sebesar Rp30 juta per hektare. “Diharapkan bisa meningkat menjadi dua kali lipat sebesar Rp60 juta per hektare,” jelasnya.

Pasalnya dana bantuan Rp30 juta per hektare tidaklah mencukupi lagi, sehingga petani harus mencari tambahan dana lainnya. “Melalui tabungan kelompok maupun pinjaman kredit usaha rakyat (KUR),” pungkasnya.

BACA JUGA:Sopir Truk Kelapa Sawit Ini Mengaku Ditembak, Ada Proyektil Peluru Tapi Dadanya Hanya Memerah, Diduga Kebal

Ketua Gapki Sumsel, Alex Sugiarto menilai capaian prestasi Pemprov Sumsel membuktikan perhatian dan komitmen Gubernur terhadap perkembangan industri kelapa sawit Indonesia, khususnya di Sumsel. 

Kategori :