5 Tips Mudah Menjaga Gorengan Tetap Renyah dan Kriuk Saat Dingin

oganilir.co - Gorengan merupakan salah satu street food favorit banyak orang di Indonesia. Dari pisang goreng, tempe goreng, bakwan, hingga tahu isi, gorengan selalu menjadi pilihan camilan yang sulit ditolak, terutama saat masih panas dan renyah. Sayangnya, ketika gorengan mulai dingin, teksturnya menjadi lembek dan kehilangan kerenyahannya sehingga kurang menarik.

Namun, jangan khawatir! Ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk menjaga gorengan tetap renyah meskipun sudah dingin. Dengan mengikuti langkah-langkah sederhana ini, kamu bisa menikmati gorengan yang tetap kriuk meski sudah tidak hangat lagi. Yuk, simak cara-caranya di bawah ini!

1. Pilih bahan yang tepat

Kunci utama untuk mendapatkan gorengan yang renyah adalah pada pemilihan bahan. Misalnya, untuk tepung, kamu bisa mencampurkan tepung terigu dengan tepung beras atau tepung tapioka. Tepung beras atau tapioka akan membantu adonan menjadi lebih renyah. 

Selain itu, kamu bisa menambahkan sedikit baking powder ke dalam adonan tepung. Baking powder akan membuat adonan mengembang dan menciptakan tekstur yang lebih ringan serta renyah. Akan tetapi, pastikan kamu tidak terlalu banyak menggunakan baking powder, cukup tambahkan 1/2 sendok teh untuk setiap 200 gram tepung.

Selain itu, pastikan bahan-bahan yang akan digoreng dalam kondisi kering. Sayuran atau tahu

yang terlalu basah bisa membuat minyak terlalu banyak terserap, dan ini akan membuat gorengan cepat lembek.

2. Gunakan air dingin untuk adonan

Tips lainnya agar adonan gorengan tetap renyah adalah menggunakan air dingin atau air es untuk mencampur tepung. Air dingin akan memperlambat penyerapan minyak ke dalam adonan saat digoreng, sehingga hasil gorengan akan lebih kering dan renyah. Kamu bisa menyiapkan air es terlebih dahulu sebelum mencampurkannya dengan adonan tepung.

3. Gunakan minyak yang panas untuk menggoreng

Sebelum menggoreng adonan, pastikan minyak yang digunakan untuk menggoreng sudah cukup panas. Sebab, jika kurang panas, adonan gorengan akan menyerap terlalu banyak minyak. Namun, minyak yang terlalu panas bisa membuatnya gosong di luar tapi masih mentah di dalam. Jadi, pastikan minyak yang digunakan memiliki suhu yang tepat, sekitar 170--180 derajat Celsius.

Cara mudah untuk mengecek suhu minyak tanpa termometer adalah dengan memasukkan sedikit adonan ke dalam minyak. Jika adonan segera mengapung dan berbuih dengan cepat, itu tandanya minyak sudah cukup panas. Jika adonan tenggelam atau minyak berbuih terlalu lambat, artinya minyak belum cukup panas. Jika minyak tampak berasap, artinya minyak terlalu panas.

4. Gunakan tisu dapur untuk menyerap minyak dan simpan dengan benar

Setelah gorengan matang, segera angkat dan tiriskan. Kemudian, letakkan di atas tisu dapur untuk menyerap sisa-sisa minyak. Namun, jangan terlalu lama membiarkannya di atas tisu karena bisa membuat bagian bawah gorengan menjadi lembek. Juga, jangan menumpuk gorengan karena akan menyebabkan uap terperangkap, yang akhirnya membuat gorengan menjadi lembek.

Jika kamu ingin menyimpan gorengan untuk beberapa waktu sebelum disajikan, hindari menggunakan wadah yang tertutup rapat. Meletakkan gorengan di wadah tertutup akan menahan uap yang dihasilkan dari gorengan, membuatnya menjadi lembek lebih cepat. Sebaiknya simpan gorengan di dalam wadah terbuka atau tutup dengan kain yang tidak terlalu rapat.

5. Gunakan oven untuk memanaskan ulang

Kalau gorengan sudah terlanjur dingin, kamu bisa memanaskannya kembali dengan oven untuk mengembalikan kerenyahannya. Panaskan oven pada suhu 180 derajat Celsius, lalu letakkan gorengan di atas loyang yang dilapisi kertas roti. Panggang selama 5--10 menit, dan gorengan akan kembali renyah seperti baru digoreng.

Menjaga gorengan tetap renyah dan gurih saat sudah dingin sebenarnya tidak sulit. Dengan langkah-langkah yang tepat, kamu bisa membuatnya kriuk lebih lama. Dengan menerapkan tips ini, kamu tidak perlu lagi khawatir gorengan jadi lembek setelah dingin. Selamat mencoba!