BREMEN, oganilir.co - Mesut Oezil harus menanggung malu saat akan menghadiri laga eksibisi mantan klubnya, Werder Bremen. Apa pasal? Pesepak bola Jerman keturunan Turki itu dianggap dekat dengan organisasi sayap kanan Turki.
Ya, Werder Bremen mempersiapkan laga tribute untuk merayakan tiga tahun pensiunnya mantan pemain mereka, Diego Ribas. Klub asal Jerman ini mengundang legenda dan eks penggawa tim untuk bermain pada Sabtu (22/3/2025).
Ada beberapa nama yang diundang Werder Bremen yakni Torsten Frings, Kevin-Prince Boateng, dan Jefferson Farfan. Menariknya, tidak ada nama Mesut Oezil dalam daftar.
Absennya nama Oezil mengundang perhatian. Bukan apa-apa, Oezil pernah berseragam Werder Bremen pada 2008-2010 dan bermain bersama Diego Ribas.
BACA JUGA:Ditahan Imbang PSV Eindhoven 2-2, Arsenal Melaju ke Perempat Final Liga Champions
Juru bicara Werder Bremen yang tak disebutkan namanya angkat bicara soal tak dipanggilnya Oezil. Klub menolak memanggil pria 36 tahun itu karena keterkaitannya dengan Grey Wolves, organisasi sayap kanan Turki.
"Kami telah sepakat dengan Diego untuk tak mengundang Mesut karena tindakannya baru-baru ini, yang tidak mencerminkan nilai-nilai klub," kata juru bicara Bremen, dilansir dari RMC Sport.
Oezil disinyalir bertautan dengan Grey Wolves setelah menampilkan tato kontroversial di tubuhnya. Dia merajah dadanya dengan gambar serigala abu-abu dan tiga bulan sabit, simbol yang sering dikaitkan dengan ekstremisme sayap kanan.
Grey Wolves tersandung kasus-kasus terorisme sejak awal pembentukannya, termasuk percobaan pembunuhan Paus Yohanes Paulus II pada 13 Mei 1981. Nilai-nilai ultranasionalis, neo-fasis, xenophobia, dan anti-semit Grey Wolves membuatnya menjadi organisasi terlarang di Prancis dan Austria.
BACA JUGA:Liga Inggris 2024-2025 - MU vs Arsenal 1-1, Laga Sempat Disetop, Pemain Muslim Berbuka Puasa
Mesut Oezil sendiri mulai terlibat dalam politik usai gantung sepatu pada 2023. Eks Real Madrid dan Arsenal ini masuk dalam dewan pengurus dan keputusan pusat AK Party, partai yang dipimpin penguasa Turki Recep Tayyip Erdogan.