4 Tips Tepat Menyimpan Daging di Kulkas Agar Tetap Awet dan Higienis

Sabtu 24-05-2025,15:31 WIB
Reporter : Vita
Editor : Vita
4 Tips Tepat Menyimpan Daging di Kulkas Agar Tetap Awet dan Higienis

oganilir.co - Menyimpan daging dengan benar di kulkas atau freezer adalah langkah krusial untuk menjaga kualitas, kesegaran, dan terutama keamanannya dari pertumbuhan bakteri. Baik itu daging sapi, kambing, atau jenis lainnya, penanganan pasca pembelian atau penerimaan (seperti daging kurban) memerlukan perhatian khusus. Kesalahan dalam penyimpanan dapat mempercepat pembusukan dan bahkan menimbulkan risiko kesehatan.

Berikut adalah panduan lengkap mengenai cara menyimpan daging secara optimal agar tahan lama dan tetap higienis: 

1. Perhatikan Pengaturan Suhu Penyimpanan Suhu memainkan peran paling signifikan dalam menghambat aktivitas mikroorganisme yang menyebabkan daging membusuk. Pengaturan suhu yang tidak tepat menjadi penyebab utama daging cepat rusak.

- Daging Sapi (untuk pendinginan singkat): Untuk penyimpanan jangka pendek, daging sapi idealnya disimpan di kompartemen pendingin (chiller) kulkas pada suhu sekitar -1 hingga 1 derajat Celsius. Suhu di atas rentang ini memungkinkan bakteri berkembang lebih cepat.

BACA JUGA:Ini 5 Tips Menyimpan Daging Sapi di Freezer agar Tetap Segar dan Awet Tidak Berbau

BACA JUGA:Tips Memasak Daging agar Tidak Bau dan Lebih Empuk

- Daging Kambing dan Penyimpanan Jangka Panjang (Pembekuan): Untuk penyimpanan yang lebih lama, terutama daging kambing yang memiliki karakteristik berbeda, pembekuan adalah metode terbaik. Suhu freezer yang disarankan adalah -25 hingga -17 derajat Celsius untuk memastikan daging awet selama berbulan-bulan. 

2. Lakukan Pengemasan Daging dengan Baik Kemasan yang tepat tidak hanya menjaga kebersihan, tetapi juga melindungi daging dari "freezer burn" (kondisi daging mengering dan berubah warna akibat suhu beku ekstrem) serta mencegah kontaminasi silang dengan bahan makanan lain di dalam kulkas.

Hindari menyimpan daging dalam keadaan terbuka. Gunakan material pengemas yang bersih dan kedap udara seperti plastik pembungkus makanan (plastic wrap), kantong ziplock khusus makanan beku, atau wadah kedap udara yang bersih. Pastikan kemasan benar-benar tertutup rapat.

Sebelum dikemas, periksa kondisi daging. Pilih bagian yang segar dan tidak menunjukkan tanda-tanda memar atau kerusakan. Daging yang rusak akan lebih cepat membusuk dan berpotensi merusak daging lainnya yang tersimpan bersamanya.

BACA JUGA:Empuk Meresap! 5 Resep Rendang Daging Ala Rumahan yang Sedap

BACA JUGA:Tips Memasak Steak agar Daging Lebih Empuk dan Juicy

Mencuci daging sebelum disimpan umumnya tidak direkomendasikan karena dapat menyebarkan bakteri ke permukaan dapur dan daging itu sendiri. Namun, jika memang perlu dicuci, gunakan air bersih dan pastikan daging segera dikeringkan sepenuhnya dengan tisu dapur bersih sebelum langsung dikemas rapat dan disimpan dalam suhu yang tepat. Kelembaban berlebih pada permukaan daging dapat mempercepat pertumbuhan bakteri jika tidak segera dibekukan atau disimpan pada suhu sangat rendah. 

3. Pisahkan Daging dengan Jeroan dan Organ Lain Untuk menjaga kebersihan dan mencegah kontaminasi silang, sangat penting untuk memisahkan penyimpanan daging dari jeroan (hati, ginjal, limpa, babat, dll.) serta tulang.

- Jeroan dan Tulang: Kedua bagian ini cenderung memiliki kandungan bakteri yang lebih tinggi dibandingkan daging murni. Menyimpannya bersamaan dengan daging dapat meningkatkan risiko kontaminasi.

- Hati: Organ hati mengandung banyak darah yang dapat membuat daging di sekitarnya menjadi lembab, menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri untuk berkembang biak dan mempercepat pembusukan.

BACA JUGA:H-1 Lebaran Idul Adha, Harga Daging di Ogan Ilir Rp 140 Ribu Perkilogram

BACA JUGA:7 Alasan Ilmiah Mengapa Tidak Dianjurkan Makan Daging Babi, Nomor 4 Tak Terduga

- Ginjal: Ginjal berfungsi menyaring limbah dalam tubuh hewan dan dapat menimbulkan bau yang tidak sedap jika disimpan bersama daging, yang bisa memengaruhi aroma dan rasa daging.

Simpan jeroan, tulang, hati, dan ginjal dalam wadah atau kemasan terpisah dari daging murni.

4. Bagi Daging Sesuai Porsi Kebutuhan Membagi daging menjadi porsi-porsi sekali masak atau sesuai perkiraan kebutuhan rumah tangga sebelum disimpan dalam kemasan terpisah akan sangat memudahkan saat akan mengolahnya.

Metode ini memiliki manfaat ganda: memudahkan pengambilan porsi yang dibutuhkan tanpa harus mengeluarkan seluruh stok daging, dan yang terpenting, menghindari proses thawing (pencairan) dan refreezing (pembekuan kembali) berulang kali pada sisa daging yang belum digunakan. Setiap siklus thawing dan refreezing dapat merusak tekstur, kualitas, dan meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri pada daging.

BACA JUGA:7 Cara Menurunkan Kolesterol Tinggi, Karena Terlalu Banyak Makan Daging

BACA JUGA:Pindang Daging Menjadi Pilihan Terbaik Ketika IdhulAdha, ini Resep dan Cara Membuatnya

Dengan menerapkan panduan penyimpanan ini, Anda dapat memastikan daging tetap segar, terjaga kualitasnya, dan aman untuk dikonsumsi dalam jangka waktu yang lebih lama, siap diolah kapan pun dibutuhkan.

4 Tips Tepat Menyimpan Daging di Kulkas Agar Tetap Awet dan Higienis
Kategori :