Gorontalo-OGANILIR.CO- Insiden terjadi antara oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Gorontalo terhadap Personel Polda Gorontalo saat terjadi razia pada Minggu 6 Juli 2025.
Personel Polda Gorontalo menjadi bulan-bulan pengeroyokan oleh Oknum Satpol PP.
Tidak hanya penganiayaan pengeroyokan yang dialami anggota Polda Gorontalo, justru mendapat perlakuan dengan cara disetrum.
Informasi yang dihimpun, insiden pengeroyokan terhadap Personel Polri yang bertugas di Polda Gorontalo terjadi sekitar pukul 02.00 wita 06 Juli 2025 di depan kafe MNC Dulomo Kota Gorontalo.
Sebelum terjadi pengeroyokan terhadap korban Bripda Dwi Oktavian, saat itu tengah melewati depan kafe NMC Dulomo Kota Gorontalo melihat ada kerumunan yang mencurigakan, insting Polisinya langsung turun dari motor. Ketika turun dari kendaraannya salah satu oknum Satpol PP mendatangi Bripda Oktavian untuk menunjukan KTP dengan nada yang arogan.
Bripda Oktavian yang bersikap kooperatif lantas memperlihatkan KTP-nya. Alih-alih meredakan situasi, oknum tersebut justru melakukan pemukulan mengenai kepala bagian kiri korban. yang kemudian diikuti oleh beberapa orang Satpol PP untuk melakukan pemukulan dan menyetrum menggunakan taseer gun kepada Bripda Oktavian dibagian leher dan punggung.
BACA JUGA:Oknum Kasat Pol PP Ogan Ilir Tabrak Aturan, Lakukan Nikah Siri, Video Pernikahannya Beredar
Akibat dari kejadian menimpa Bripda Dwi Oktavian Laliyo yang menjadi korban terpaksa dilarikan dan dirawat di RS. Multazam Kota Gorontalo untuk mendapatkan perawatan yang intensif.
Senin, 07 Juli 2025 Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Gorontalo Kombes Dr. Maruly Pardede, S.H., S.I.K., M.H melaksanakan kunjungan terhadap personel Ditreskrimsus Polda Gorontalo Bripda Dwi Oktavian Laliyo yang menjadi korban arogansi petugas Satpol PP Kota Gorontalo
Saat dijenguk kondisi Korban masih lemas dan merasakan sakit pada beberapa bagian badannya yang menurut penjelasan dari Bripda Dwi sakit yang dirasakan akibat dari pemukulan secara pengeroyokan.
BACA JUGA:Kasat Pol PP Pemkot Prabumulih Meninggal, ini Profilnya
Selain itu adanya penyiksaan dengan menggunakan alat setrum dibagian leher dan badan secara berulang-ulang oleh oknum satpol PP Kota Gorontalo sehingga mengakibatkan aktivitas sehari-hari Bripda Dwi terkendala.
Kombes Pol Dr. Maruly Pardede menegaskan bahwa pihaknya sangat menghargai bahwa dari pihak pemerintah mempunyai tugas dan pelaksanaan tugas masing-masing
"Namun tidak membenarkan adanya sikap arogansi dari petugas seolah-olah masyarakat tersebut adalah pelaku kriminal yang dilakukan penganiayaan secara keroyokan dan sampai menggunakan alat setrum.” Tegasnya.