Buntut Pernyataan PM Takaichi Soal Taiwan, Hubungan China-Jepang Memanas

Senin 17-11-2025,07:35 WIB
Reporter : Dendi Romi
Editor : Dendi Romi

oganilir.co - Hubungan China dan Jepang memanas. Puncaknya, formasi kapal Penjaga Pantai (Coast Guard) China melintasi perairan Kepulauan Senkaku pada Ahad waktu setempat. Coast Guard China menyatakan ini sebagai 'patroli penegakan hak' di tengah meningkatnya ketegangan China dan Jepang buntut pernyataan Perdana Menteri Sanae Takaichi soal Taiwan.

Dilansir Reuters, Ahad (16/11/2025), perseteruan diplomatik China dan Jepang semakin memanas sejak PM Takaichi mengatakan kepada Parlemen Jepang bahwa serangan hipotetis China terhadap Taiwan yang diperintah secara demokratis dapat memicu respons militer dari Tokyo.

Beijing marah atas pernyataan tersebut. Beijing yang mengisyaratkan dan berharap Takaichi akan menarik kembali pernyataan tersebut.

BACA JUGA:China Punya Jembatan Tertinggi di Dunia, Catat Ketinggiannya

China mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya dan tidak mengesampingkan kemungkinan penggunaan kekuatan untuk menguasai pulau tersebut, yang terletak hanya 110 km (68,35 mil) dari wilayah Jepang. Namun Pemerintah Taiwan menolak klaim kedaulatan Beijing.

Beijing akhirnya memanggil duta besar Jepang untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun. Kementerian Pertahanan China menyatakan bahwa intervensi Jepang apa pun pasti akan gagal.

Pada Jumat kemarin, China memperingatkan warganya agar tidak bepergian ke Jepang. Hal itu dibalas Tokyo, yang mendesak Beijing mengambil 'tindakan yang tepat' meskipun tidak memberikan penjelasan lebih lanjut. Tiga maskapai penerbangan China mengatakan pada hari Sabtu bahwa tiket ke Jepang dapat dikembalikan dananya atau diubah secara gratis.

Di Taiwan, Kementerian Pertahanan mengatakan pada Minggu pagi bahwa mereka telah mendeteksi 30 pesawat militer China yang beroperasi di sekitar pulau itu dan tujuh kapal angkatan laut selama 24 jam terakhir.

BACA JUGA:Ini Jadwal Wakil Indonesia di Babak 16 Besar China Masters 2025

Sabtu malam, Kementerian Pertahanan menyampaikan China telah melakukan 'patroli tempur gabungan' lainnya untuk 'mengganggu wilayah udara dan laut di sekitar kita'. Taiwan telah mengirimkan pesawat dan kapalnya sendiri untuk memantau situasi. Taiwan melaporkan patroli China semacam itu beberapa kali sebulan sebagai bagian dari apa yang disebutnya sebagai kampanye tekanan militer yang sedang berlangsung.

Pemerintah Taiwan mengatakan hanya rakyat pulau itu yang dapat menentukan masa depannya. (detik.com/dri)

 

Kategori :