Mi Instan Susah Dicerna? ini Penjelasannya Secara Ilmiah

Kamis 18-12-2025,07:02 WIB
Reporter : Dendi Romi
Editor : Dendi Romi

JAKARTA, oganilir.co - Beredar di media sosial, menyebutkan bahwa mi instan susah dicerna. Ada yang mengatakan butuh 1-2 hari hingga mi instan dapat dicerna dengan sempurna. Yang  lebih ekstrem lagi, ada yang mengatakan hingga 7 hari.

Tak ayal, klaim ini pun ramai diperbincangkan dan memicu kekhawatiran, terutama terkait dampaknya terhadap sistem pencernaan. Tapi ngomong-ngomong, dari mana sih asal mula muncul pernyataan tersebut?

Asal Mula Klaim Mi Instan Sulit Dicerna

Klaim bahwa mi instan dicerna hingga tujuh hari kerap dikaitkan dengan sebuah eksperimen yang dilakukan Dr Braden Kuo, seorang ahli gastroenterologi di Massachusetts General Hospital, sekitar tahun 2011. Dalam eksperimen tersebut, Dr Kuo menggunakan teknologi kapsul endoskopi untuk mengamati proses pencernaan setelah konsumsi mi instan dan mi buatan tangan.

BACA JUGA:Ternyata ini 7 Alasan Kenapa Makan Mi Instan Setiap Hari Bahaya Buat Kesehatan Tubuh

Dari pengamatan tersebut, kedua jenis mi pada dasarnya telah mengalami proses pencernaan dalam hitungan jam. Meski demikian, mi instan tampak lebih utuh dalam rekaman dibandingkan mi segar.

Temuan ini kemudian disalahartikan sebagai bukti bahwa mi instan tidak tercerna atau menetap lama di dalam tubuh. Padahal, perbedaan kondisi konsumsi serta keterbatasan teknologi kapsul endoskopi yang tidak merekam proses pencernaan secara terus-menerus dalam waktu yang sangat panjang-membuat klaim mi instan dicerna hingga berhari-hari dinilai sebagai interpretasi yang keliru.

Lantas, sebenarnya berapa lama waktu yang dibutuhkan tubuh untuk mencerna mi instan? Untuk menjawabnya, perlu dipahami terlebih dahulu bagaimana sistem pencernaan manusia bekerja.

Bagaimana Sistem Pencernaan Bekerja?

BACA JUGA:8 Khasiat Buah Salak untuk Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Melancarkan Pencernaan

Sistem pencernaan manusia bekerja secara bertahap, dan proses ini juga berlaku saat mengonsumsi mi instan. Pencernaan sebenarnya sudah dimulai sejak mi instan masuk ke mulut, yakni ketika mi dikunyah hingga menjadi lebih halus dan bercampur dengan air liur yang mengandung enzim amilase (ptialin). Enzim ini mulai memecah karbohidrat kompleks dalam mi menjadi bentuk yang lebih sederhana. Pada tahap ini, mi instan berubah dari bentuk padat atau semipadat menjadi bubur lembut (bolus) yang kemudian ditelan menuju lambung.

Di lambung, bolus makanan bercampur dengan cairan lambung yang mengandung asam klorida (HCl) dan enzim pepsin sehingga proses ini membuat makanan menjadi cairan kental yang disebut kimus.

Kimus selanjutnya berpindah ke usus halus, tempat sebagian besar proses pencernaan kimia dan penyerapan nutrisi terjadi. Enzim dari pankreas seperti amilase, lipase, dan protease, serta cairan empedu dari hati, bekerja memecah karbohidrat, lemak, dan protein agar dapat diserap oleh tubuh. Proses pencernaan dan penyerapan nutrisi ini umumnya berlangsung dalam hitungan jam.

BACA JUGA:Simak! Ini 6 Makanan Pahit yang Kaya akan Manfaat untuk Pencernaan dan Kesehatan Tubuh

Sisa makanan yang tidak tercerna kemudian masuk ke usus besar. Di bagian ini, air diserap kembali dan sisa makanan dipadatkan dengan bantuan aktivitas bakteri usus sebelum akhirnya dikeluarkan sebagai feses. Proses di usus besar inilah yang berkaitan dengan waktu transit makanan, yang dapat berlangsung belasan hingga puluhan jam dan kerap disalahartikan sebagai lamanya waktu pencernaan.

Secara keseluruhan, waktu transit makanan sejak ditelan hingga sisa pencernaan dikeluarkan dari tubuh berkisar 10-73 jam, atau sekitar 1-3 hari, sebagaimana dijelaskan dalam sebuah publikasi di Journal of Neurogastroenterology tentang riset waktu transit makanan di saluran pencernaan.

Durasi ini bisa berbeda-beda tergantung jenis makanan, kandungan serat, asupan cairan, aktivitas fisik, serta kondisi kesehatan pencernaan masing-masing individu.

Kategori :