JAKARTA, oganilir.co - Kunjungan kenegaraan yang dilakukan Kaisar Jepang Hironomiya Naruhito dan Permaisuri Masako ke Indonesia pada 17-23 Juni 2023, dimanfaatkan untuk melakukan kunjungan ke situs bersejarah.
Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako menyempatkan berkunjung ke Museum Nasional. Raja dan permaisuri Negeri Matahari Terbit itu diperlihatkan keragaman budaya Indonesia.
Direktur Jenderal Kebudayaan (Dirjenbud) Kemendikbud Riset Dikti, Hilmar Farid, memandu langsung kunjungan Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako di Museum Nasional. Mereka melihat Peta Suku Bangsa di Pameran Tetap Gedung A.
Hilmar mengaku Kaisar Jepang Naruhito tertarik dengan cerita keragaman budaya Indonesia. Terdapat pula pengetahuan mendalam soal Prasasti Tugu yang menjelaskan rinci informasi kejadian pada 500 tahun lalu.
“Kaisar senang dengan koleksi di Museum Nasional dan takjub dengan itu,” beber Hilmar dalam keterangan tertulis, Rabu 21 Juni 2023.
BACA JUGA:Kaisar Naruhito Hari ini Bertemu Jokowi di Istana Bogor
Masih kata Hilmar, Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako melanjutkan kunjungannya ke Ruang Khazanah Emas lantai 4 yang menyajikan koleksi-koleksi unggulan Museum Nasional. Koleksi tersebut antara lain koleksi emas Wonoboyo, Arca Prajnaparamita, Mangkuk Ramayana, Mahkota Banten, Keris Bali, dan Keris Jawa. Penjelasan koleksi disampaikan langsung oleh kurator Museum Nasional.
Kunjungan Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako berlanjut dengan melihat-lihat koleksi di lantai 3. Kaisar mengapresiasi Prasasti Tugu yang bercerita tentang sistem pengairan pada abad ke-5.
Kaisar juga melihat Prasasti Mulak I, Prasasti Harinjing, dan Prasasti Palepangan. Keempat koleksi tersebut merupakan jejak sejarah keterkaitan harmoni antara manusia di Nusantara dengan alam.
Koleksi-koleksi tersebut dipilih karena minat Kaisar Naruhito terhadap keberlanjutan lingkungan khususnya pada tata kelola air. Hilmar mengungkapkan Kaisar Naruhito memiliki keahlian khusus dalam bidang pengelolaan air.
Bahkan, dia ingin melihat Prasasti Tugu karena pernah dalam satu kesempatan, Kaisar Naruhito menyampaikan pengelolaan air di masa lalu sudah banyak dilakukan di Asia termasuk Indonesia.
Sejarah Prasasti Tugu
Ditemukannya prasasti ini menjadi indikasi pada masa itu masyarakat memahami pentingnya pengelolaan sumber daya air, pembangunan infrastrukur dengan memahami karakter alam lingkungan tempat tinggal. Salah satu dari prasati tersebut adalah Prasasti Tugu.
Prasasti ini ditemukan di Kampung Batutumbuh, Desa Tugu. Saat ini lokasi penemuan masuk ke dalam wilayah Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.