Patut Bangga, Alumni Ponpes Al-Ittifaqiah Indralaya Ogan Ilir Jadi Imam di Masjid Dubai UEA

Minggu 02-07-2023,11:19 WIB
Reporter : Sardinan
Editor : Dendi Romi

“Awalnya saya mendaftar melalui via online pada 22 Agustus hingga 25 Agustus 2021, lalu mengikuti tes tahap pertama di Kemenag RI  dengan peserta 213 orang dari seluruh Indonesia,” terang Kahfi.

 

Beberapa tahap ujian harus dilalui. Mulai dari kemampuan berbahasa Arab, Hafal Alquran 30 juz, mampu membaca kitab gundul hingga menterjemahkannya.

BACA JUGA:2 Pesantren di Ogan Ilir ini Jadi Referensi Ortu di Sumbagsel Sekolahkan Anak

 

"Dalam tahapan ujian sebenarnya yang paling utama mental. Sebab, banyak peserta yang gugur karena mentalnya tidak kuat. Orang Arab melihat itu, dan pernah berucap, bagaimana baca khutbah dan Imam  dalam kondisi gugup. Jelas tidak enak didengar," terangnya. 

 

Menurut Kahfi, keberhasilannya dalam seleksi menjadi khatib dan imam di UEA ini tidak lepas dari dukungan keluarga, orang tua, istri, lingkungan, dan pemerintah.

 

“Motivasi saya mengikuti lomba ini,  mengharapkan ridho dari orang tua, ingin membanggakan mereka,  Sumsel khususnya, bahkan saya belum pernah mendengar ada imam di Arab dari Indonesia. Kalau memang itu benar, sayalah yang perdana,” tukas Kahfi yang mampu menghafal Alquran 30 juz dalam kurun waktu 4 tahun ini.

 

Lebih lanjut Kahfi mengatakan,  sebagai bentuk motivasi lainnya buat para junior  yang ingin mengikuti jejaknya saat mengikuti seleksi calon imam/khatib. Dia memberikan kiat-kiat khusus. 

BACA JUGA:Pondok Pesantren Ittifaqiah Bangun Masjid Terunik di Dunia, Seperti Apa ?

 

“Pastikan mempelajari  hafalan Alquran, mental harus dijaga. Orang Arab tegas-tegas dan tidak neko neko, dan perbaiki niat,” tutur Juara 1 MTQ Cabang Qira'at Murotal Remaja Putra MTQ XXIX tingkat Provinsi Sumatera Selatan tahun 2020 ini.

 

Kategori :