4. Hubungan Luar Negeri
Sriwijaya menjalin hubungan politik yang erat dengan kerajaan-kerajaan dan negara-negara di Asia Tenggara, India, Tiongkok, dan Arab. Kerajaan ini menjadi pusat perdagangan dan persinggahan bagi pedagang dari berbagai negara. Hubungan diplomatik dan perdagangan dijaga melalui perjanjian, upeti, dan pertukaran budaya.
5. Militer
Kekuatan militer Kerajaan Sriwijaya sangat penting dalam menjaga keamanan dan kestabilan wilayahnya. Angkatan laut Sriwijaya dikenal kuat dan cakap dalam mengendalikan jalur perdagangan maritim di Selat Malaka dan Selat Sunda. Keberhasilan militer kerajaan ini menjadi faktor penting dalam menjaga kekuasaan dan pengaruhnya di wilayah sekitarnya.
6. Sistem Administrasi
Kerajaan Sriwijaya juga memiliki sistem administrasi yang terorganisir di wilayah-wilayah yang dikuasainya. Administrasi tersebut melibatkan pemungutan pajak, pengumpulan sumber daya, dan pengaturan perdagangan. Kerajaan Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan maritim yang menguasai jalur perdagangan di Selat Malaka dan memiliki hubungan diplomatik dengan negara-negara lain di kawasan tersebut.
BACA JUGA:Etnis Besar di Filipina ini Mengklaim Keturunan Kerajaan Sriwijaya, Benarkah?
Kerajaan Sriwijaya mengalami kejayaan pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa pada abad ke-9 hingga awal abad ke-10 Masehi. Namun, pada abad ke-11 Masehi, kerajaan ini mulai mengalami kemunduran akibat serangan dari kerajaan-kerajaan tetangga dan perubahan jalur perdagangan. Pada akhirnya, Sriwijaya jatuh dan kehilangan dominasinya sebagai kerajaan maritim utama di wilayah tersebut.