HUT RI ke 78 Semakin Dekat, Pedagang Bendera Menjamur di Jalimsum
LUBUKLINGAU, oganilir.co - Menyambut HUT RI ke 78 yang sebentar lagi dirayakan, sejumlah pedagang bendera dadakan mulai menjamur di sepanjang jalan lintas Sumatera di Mura- Lubuklinggau- Muratara, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Pedagang mengaku dalam satu hari bisa meraup keuntungan Rp200-300 Ribu/hari, dengan keuntungan kotor sekitar Rp500 ribu/hari.
"Sekarang lagi musim musimnyo, lumayan sehari biso sampai 10-15 bendera laku. Banyak wong kantor kantor yang borong," katanya Wiwin pedangang bendera dadakan yang sempat dibincangi, Kamis 3 Agustus 2023.
Menurutnya, pemesanan terhadap bendera hias, berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya. Akan terus meningkat hingga pelaksanaan 17 Agustus mendatang. Rata rata pedagang memiliki kelopok kelompok masing masing.
BACA JUGA:Babinsa Latih Paskibraka di Kecamatan Tanjung Batu, Guna Sambut HUT RI ke 78
"Ado yang grub bandung, ado yang grub garut, ado jugo dari Cirebon. Rata rata memang produknya dari jawa barat," timpalnya. Dia mengaku, hanya setahun sekali memasarkan bendera hias dengan kisaran harga yang paling murah Rp20 ribu dan yang paling mahal Rp500 ribu.
"Untuk bendera kecik itu sekitar Rp20 ribu, kalau bendera panjang besak itu sampai Rp500 ribu. Kami sebetulnya cuma ngampas, Kalau aku kelok grub bandung," timpalnya.
Kondisi serupa juga terjdi do aepanjang Jalinsum Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara. Asman pedagang bendera dadakan mengaku rata rata untuk jalur Muratara-Sarolangun Jambi, banyak pedagang bendera dari grub Cirebon.
"Lumayan untuk meramaikan hut 17 RI, sistemnya bos benderanya nitip untuk di dagangkan di pinggir jalan depan kios kami. Kami cuma ambil keuntungan saja dari penjualan," bebernya.
BACA JUGA:Turun ke Pasar, Bupati OKU Timur Bagikan Bendera
Di Kabupaten Muratara sendiri setidaknya ada 3-4 titik penjualan bendera hias dan sudah mulai membanjiri Jalinsum Muratara sejak dua minggu terakhir.
Sementara itu, Kabid perdagangan Dinas Perindustrian dan perdagangan, Kabupaten Muratara, Azhari mengungkapkan, Jalinsum memang salah satu aset berharga bagi masyarakat.
Selain menjadi jalur mobilitas utama, Jalinsum juga dijadikan jalur ekonomi bagi masyarakat.Pemerintah Daerah sangat mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif, seperti pelaku UMKM.