MURATARA, OGANILIR.CO - Indra warga yang sempat ditemui di Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan mengaku penasaran dengan informasi yang beredar mengenai hari tanpa bayangan.
Kabarnya, sejumlah daerah di kecamatan Rupit, kabupaten Muratara akan mengalami hari tanpa bayangan. Jumat, 30 September 2022 sekitar pukul 11.50 WIB.
Fenomena ini menurut Indra adalah salah satu pertanda khas yang hanya didapati di wilayah Sumatera Selatan. Ini menjadi catatan sejarah, lokasi persis Bumi Sriwijaya tidak berbayang di pertengahan bulan 9 dan pertengahan musim semi.
Padahal hari ini cuaca sangat terik di siang hari, namun warga mengaku tidak melihat bayangan dirinya sama sekali, walaupun sudah berdiri di tengah lapangan.
BACA JUGA:Penjabat Gubernur Papua Barat Polisikan Pengacara Gubernur Papua Lukas Enembe
"Ya, aku penasaran aja pengen buktikan, ternyata memang benar tidak ada bayangan walau sudah ditengah lapangan. Padahal cuaca bagus dan terik," kata Indra.
Indra mengaku bahwa fenomena ini cukup langka dan tidak terjadi setiap hari. Bahkan banyak masyarakat yang baru mengetahui fenomena hari tanpa bayangan, meski catatan sejarah sudah menuliskan fenomena itu dari berabad-abad silam.
"Ini mengingatkan kita semua, tentang catatan sejarah yang menyebutkan secara detail lokasi bumi sriwijaya. Mudah mudahan fenomena ini, bisa memberikan kita semua kebaikan," tegasnya.
Indra mengatakan fenomena hari tanpa bayangan, mungkin juga terjadi di beberapa wilayah Sumsel lainnya. Mengingat wilayah Provinsi Sumsel terletak di dalam satu hamparan.
BACA JUGA:Penjabat Gubernur Papua Barat Polisikan Pengacara Gubernur Papua Lukas Enembe
Sementara itu, informasi yang dikeluarkan dari BMKG Sumsel, melalui Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun klimatologi, kelas 1 Palembang Nandang Pangaribowo, saat dikonfirmasi membenarkan adanya hari tanpa bayangan hari ini.
Menurutnya, hari tanpa bayangan disebut sebagai Kulminasi atau transit atau istiwa' adalah fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.
Saat deklinasi Matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai Kulminasi Utama.
"Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit. Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat menghilang, karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. Karena itu, hari kulminasi utama dikenal juga sebagai hari tanpa bayangan," katanya.
BACA JUGA:Kasus Sambo Siap Naik Sidang, Ibunda Brigadir J Minta Hakim Seadil-adilnya dan Seberat-beratnya!