"Beryukur kita dipinjamkan bus DPRD Sumsel," imbuh mantan anggota DPPD Sumsel ini.
BACA JUGA:Yes, Tim Putri Tenis Meja Sumsel Lolos PON XXI Aceh-Sumut 2024
Dia prihatin atas sedikitnya perusahaan atau perusahaan BUMN yang mau menjadi sponsor tenis meja di Sumsel. Padahal untuk membina tenis meja tidak butuh biaya banyak. Uang puluhan juta saja sudah bisa memberangkatkan atlet ke kejurnas atau melakukan TC. Kenyataannya seperti itu, perusahaan swasta atau perusahaan BUMN kurang perhatian.
"Beda dengan cabor sepak bola, basket atau voli yang butuh dana besar untuk pembinaan," pungkasnya.