Ferly mempersilahkan kepada warga untuk mendukung jagoan masing masing yang diusung dalam pemilihan kepala desa (Pilkades). "Akan tetapi harus siap menerima menang atau kalah dalam pemilihan yang dilaksanakan," tukasnya.
Nantinya bila calonnya kalah dalam pemilihan, semua pendukung agar dapat menahan diri."Diharapkan tidak melakukan tindakan anarkis. Sehingga bisa memunculkan gangguan keamanan dan ketertiban di masyarakat," harapnya.
BACA JUGA:Warga Kecamatan Makarti Banyuasin Kesulitan Air, Sungai Jadi Asin
Jika sampai bertindak melawan hukum dan melakukan anarkis, Polres Banyuasin akan melakukan tindakan sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Jangan berbuat anarkis karena bisa berhadapan dengan proses hukum,"imbuhnya.
Tentunya dalam Pilkades di Banyuasin ini, menjadi ajang pemanasan untuk pemilu pileg, presiden hingga bupati/walikota hingga Gubernur ke depan.
Lebih lanjut ia menerangkan meski tingkat desa tetapi tujuannya sama untuk mencari pemimpin yang memikirkan rakyatnya dan amanah. "Jangan salah pilih pemimpin," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Banyuasin Rayan Nurdiansyah mengatakan ada delapan desa yang melaksanakan pilkades menggunakan sistem e-voting. "Delapan desa gunakan sistem e voting," katanya. Sedangkan untuk 40 desa lainnya, akan menggunakan cara manual yaitu mencoblos. "Total 48 desa melaksanakan pilkades," pungkasnya.