Untuk diketahui, Hutama Karya kembali menambah deretan panjang ruas tol beroperasi seperti Tol Indralaya – Prabumulih (64 km), dan di Sumatra Selatan dan Tol Stabat – Kuala Bingai (7,5 km) di Sumatra Utara. Adapun kedua ruas tol ini belum ditetapkan bertarif, sehingga bisa dinikmati secara gratis oleh pengguna jalan tol.
BACA JUGA:Sempat 3 Kali Terbalik, Kecelakaan Rombongan Koni Ogan Ilir di Tol IndraPrabu
Pakar Ekonomi dan Bisnis Prof Rhenald Kasali dalam acara Hub Talks yang bertajuk “Transformasi Transportasi Indonesia” di Hub Space 2023, pada Jum’at 29 September 2023 lalu , menjelaskan jika dilihat dari sudut pandang ekonomi, saat itu banyak yang menilai pembangunan JTTS belum waktunya. “Tapi ketika melakukan pembangunan ekonomi itu bukan sekadar fungsional. Ada aspek lain, yaitu keadilan, pemerataan.
“Apakah saudara sebagai orang Lampung, Palembang, Bengkulu tidak merasa ,kenapa hanya Pulau Jawa semua yang dibangun, itukan adalah rasa ketidakadilan. Jadi memang keterhubungan ini memang penting,” ujar Rhenald sesekali melemparkan pertanyaan.
Seorang supir truk bernama Lubis (40 Tahun) yang ditemui pada saat sedang melakukan istirahat di sekitar Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, pada hari Minggu 1 Oktober bercerita tentang perjalanannya membawa Sayur dengan menggunakan JTTS.
BACA JUGA:KALI KETIGA, Tol Indralaya-Prabumulih Minta Korban, Direktur RSUD Ogan Ilir Ikut Jadi Korban.
“Sebelum ada jalan tol, saya bisa membutuhkan waktu 2–3 hari untuk membawa dagangan. Enaknya dengan jalan tol, jika dari Jakarta ke Palembang hanya membutuhkan waktu sekitar kurang lebih 1 hari dari Jakarta ke Palembang, jadi kami para sopir memiliki kepastian waktu, istilahnya kita untung waktu lah dan juga aman,” ujar Lubis .
Lebih lanjut, ia menambahkan sebelum ada jalan tol, sayur yang diangkut sering kali sudah tidak segar, sehingga menelan cukup banyak kerugian karena berbagai hambatan yang ia temui di perjalanan.
Sementara pada kegiatan peningkatan kapasitas UMKM yang dilakukan oleh Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Hutama Karya di Rest Area 215 B Terpeka, seorang pedagang bernama Lina (35 Tahun), menyebutkan apresiasi kepada Hutama Karya karena telah memberikan ruang dalam meningkatkan kompetensi para pedagang yang berjualan di rest area.
BACA JUGA:Sempat 3 Kali Terbalik, Kecelakaan Rombongan Koni Ogan Ilir di Tol IndraPrabu
“Melalui pelatihan ini diharapkan dapat berkembang lebih maju, karena jalan tol ini semakin rame, pastinya disini (rest area) semakin rame,” ujar Lina.(Sid/Ril)