Selain bayi tersebut, kedua orang tuanya juga pingsan diduga akibat terhirup uap Pertalite, sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Bayi yang meninggal itu bernama Syafiqah, putri dari pasangan Suherman dan Musbandia.
Diduga akibat terhirup uap Pertalite tersebut, Syafiqah dinyatakan meninggal dunia oleh dokter Puskesmas Alue Bilie.
Kapolres Nagan Raya, AKBP Setiyawan Eko Prasetiya, melalui Kasat Reskrim, AKP Machfud menjelaskan, kejadian meninggalnya balita itu berawal saat ayahnya Suherman membeli BBM jenis Pertalite sebanyak 60 liter di SPBU Gunong Cut.
BACA JUGA:Senyum Lebar Rizky Billar Saat Diperbolehkan Pulang usai Penangguhan Penahanannya Dikabulkan
Puluhan liter Pertalite itu rencananya akan dijual kembali oleh Suherman di Pertamini miliknya.
Setiba di rumah, BBM Pertalite tersebut disimpan Suherman di kamar kosong yang jaraknya sekitar 5 meter dari ruang tamu rumahnya.
Tepat pada pukul 20.30 WIB pada Jumat, 14 Oktober 2022 malam, pasangan suami istri itu tidur di ruang tamu bersama bayinya sambil menonton televisi.
Namun, pada Sabtu, 15 Oktober 2022 dini hari sekira pukul 02.30 WIB, Suryaningsih yang merupakan kakak dari Musbandia (ibu balita itu), mencium aroma Pertalite yang sangat menyengat.
BACA JUGA:Mantan Atasan Ferdy Sambo Akhirnya Promosi Jadi Jenderal Bintang Dua, Krishna Murti: 'Alhamdulillah'
Tak kuat mencium bau menyengat tersebut, Suryaningsih langsung menuju ke ruang tamu untuk membangunkan pasangan suami istri tersebut.
Sontak Suryaningsih histeris ketika melihat ketiganya telah mengeluarkan buih dari dalam mulut.
Spontan, Suryaningsih lansung berteriak untuk meminta tolong kepada warga lainnya. (*)