Sony Sponsori Workshop Fotografer. Era 80-90-an Tukang Foto Pakai Roll Film
OGANILIR.CO- Sebanyak 50 peserta dari komunitas tukang foto mengikuti workshop photography, yang dilaksanakan oleh Komunitas Fotografer Ogan Ilir, kegiatan berlangsung di gedung PKK Ogan Ilir, 9 November 2023.
Workshop dengan mengambil tema “Inspiring through the lens : capturing happiness with kain adat gebeng at teluk seruo lake’’ merupakan pertama kali dilaksanakan di Sumatera Selatan (Sumsel), dengan sponsor Sony, Limbersa dan Bank SumselBabel.
Ketua Pelaksana Workshop Photography, Junaidi Abdillah mengatakan, sebanyak 50 peserta workshop ini berasal dari Ogan Ilir, Palembang, Baturaja OKU.
BACA JUGA:Gara-gara Rebutan Pelanggan, Fotografer Resmi dan Tidak Resmi Adu Jotos saat Wisuda UNM
“Peserta workshop photography 80 persen merupakan para potografer prewedding. Di Ogan Ilir sendiri berdasarkan data ada lebih dari 100 orang yang berprofesi fotografer preweeding alias pernikahan,’’jelas Joen begitu sapaan akrabnya.
Dikatakan Joen, para peserta workshop nantinya , akan diajarkan bagaimana cara mengambil teknik obyek foto, lighting kamera, angle foto .
“Kami dari panitia, akan menyiapkan dua pasang talent, yang akan menggunakan kain gebeng khas dari Kabupaten Ogan Ilir, dilokasi wisata Teluk Seruo sebagai obyek foto yang mengikuti workshop ini,’’lanjut Joen.
BACA JUGA:Beredar Foto SYL Bertemu dengan Ketua KPK, Firli Bahuri Berikan Klarifikasi
.Lebih lanjut kata Joen, untuk menambah wawasan para peserta, pihaknya mendatangkan fotografer profesional ditingkat nasional, yakni, Leo Hariyanto.
Pembina Komunitas tukang Foto Kabupaten Ogan Ilir, Ahmad Wazir Noviadi Mawardi mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan sejarah bagi Kabupaten Ogan Ilir.
"Saya katakan sejarah, karena kegiatan ini langsung disponsori Sony, sebagai merk produk foto terkenal,"katanya .
BACA JUGA:Ancam Sebar Foto Bugil Bocah 10 Tahun, Pria Asal Palembang Diringkus Polisi
Menurut Ovi begitu sapaannya mengatakan, bahwa dunia foto akan terus bertransformasi. Dimana pada era tahun 1980- 1990-an pasti merasakan roll film.
"Dulu ditahun 80-90 an , kita mengenal foto dengan menggunakan roll film, ketika selesai foto tentu dilanjutkan untuk dicuci cetak, yang terpikir oleh kita , jangan-jangan fotonya tidak jadi karena “terbakar”,’’kenang Ovi.