Israel Memburu Pemimpin Tertinggi Hamas, ini Track Record Yahya Sinwar

Jumat 10-11-2023,10:00 WIB
Editor : Dendi Romi

BACA JUGA:Tentara Israel Tewas Dirudal Pasukan Hamas saat Coba Menginvasi Darat

Dilansir dari Palestinian Chronicles pada Kamis 9 November 2023, petinggi Hamas tersebut dulunya adalah seorang aktivis yang berprestasi tinggi secara akademik di sekolah. Ia kemudian melanjutkan pendidikan tingginya di Universitas Islam di kota Gaza.

Yahya, juga membantu merintis Blok Islam dan menduduki beberapa posisi penting dalam kepengurusan di Universitas itu.

Pada tahun 1982, Yahya Sinwar dan anggota pengurus lainnya pergi untuk mengunjungi seorang perempuan Palestina di Jenin, yang diduga menjadi korban atas upaya peracunan oleh Zionis.

Atas kunjungannya tersebut, Sinwar ditangkap karena dianggap berpartisipasi dalam kegiatan Islam subversif.

BACA JUGA:Serangan Udara Israel Tewaskan Dua Petinggi Hamas

Dirinya lantas ditahan secara administratif (ditahan tanpa dakwaan atau diadili) selama enam bulan.

Dalam masa tahanannya, pentolan Hamas tersebut bertemu dengan aktivitas lain, seperti Saleh Shehade yang kemudian memimpin sayap bersenjata Hamas hingga terbunuh pada tahun 2002.

Kehidupan Yahya Sinwar berlanjut, Ia menjadi penanggung jawab untuk menyiapkan jaringan keamanan yang dikenal sebagai Majd, yang beroperasi secara rahasia ketika organisasi sekutu Ikhwanul Muslimin sebelum Hamas, Mujamma Islamiyya, tetap menjadi kelompok non-agresif sampai berdirinya Hamas di akhir tahun 1987.

Pada tahun 1988, Sinwar kembali ditangkap oleh Israel dan diduga mengalami siksaan yang kejam selama 6 minggu.

Penangkapannya tersebut adalah buntut dari ditemukannya sel penyimpanan senjata milik kelompok Majd.

BACA JUGA:Iran Dukung Hamas Serang Israel

Berlanjut ke tahun 1989, Hamas pertama kali melancarkan serangannya yang signifikan, dan menewaskan dua tentara Israel.

Yahya Sinwar kembali disalahkan dengan tuduhan mendalangi serangan itu dan dijatuhi hukuman 426 tahun penjara.

Menjadi petinggi Hamas paling dikenal yang dibebaskan dalam kesepakatan pertukaran tahanan pada tahun 2011, Yahya Sinwar akhirnya kembali ke Gaza.

Ia kemudian terpilih menjadi Pemimpin Hamas yang bertanggung jawab di Jalur Gaza, menggantikan Ismail Haniyeh.

Kategori :