BACA JUGA:Warga Musi Rawas Temukan Jejak Kaki Gajah Liar, BKSDA : HTI Lakitan Memang Habitatnya
Terkait beragam persepsi di masyarakat, Namun petugas BKSDA masih tetap melakukan pengawasan selama 4 hari, terhadap pendopoan Bupati Mura, mulai dari Kamis-Minggu (9-12) November 2023.
Sementara itu, Firdaus mantan Kadis Kehutan sekaligus Polhut wilayah Mura-Muratara, mengungkapkan. Jika analisis dari BKSDA terkait pelaku penyerangan rusa itu anjing, bisa saja terjadi. Namun dia mengaku selama puluhan tahun bertugas sebagai Polhut di wilayah MLM, belum pernah sekalipun, menemukan kasus serangan anjing ke rusa maupun ke kambing atau hewan peliharaan berkaki empat.
"Analisisnya masih ragu, karena disitu kandangnya tinggi 2 meter lebih tidak mungkin anjing masuk. Pasti ada suara gong gongan jika ada anjing," timpalnya.
Dia mengaku, pelaku penyerangan rusa itu lebih condong ke macan dahan yng jeuar dari komunitasnya, karena memang sekitar Rundim Bupati Mura, di kota Lubuklinggau. Masih banyak di dapati semak belukar dan jaraknya tidak terlalu jauh dari hutan TNKS yang bisa menjadi tempat persembunyian hewan liar. "Ini sekedar analisa, kalau pelakunya anjing itu sangat meragukan. Belum pernah saya temukan kasus serangan anjing ke hewan ternak kaki empat apa lagi hewannya di dalam kandang," tutupnya.