Zohran Mamdani, Politisi Muslim Calon Kuat Wali Kota New York, ini Sepak Terjangnya

Zohran Mamdani, Politisi Muslim Calon Kuat Wali Kota New York, ini Sepak Terjangnya

Zohran Mamdani. Foto: AFP--

oganilir.co - Zohran Mamdani, politisi New York memenangi pemilihan primary Demokrat dan menjadi calon kuat wali kota New York. Menangnya Zohran Mamdani membuat Presiden Amerika Serikat Donald Trump benci kepada politisi Muslim keturunan India itu.

Presiden dari Partai Republik itu blak-blakan memperlihatkan kebenciannya menanggapi kemenangan politisi Muslim keturunan India itu.

Dengan kemenangan ini, Mamdani bakal melenggang sebagai calon Wali Kota New York dari Partai Demokrat dalam pemilihan yang akan berlangsung pada 5 November mendatang.

Dalam unggahannya di media sosial, Trump memperlihatkan ketidaksukaannya melihat Mamdani menang. Ia bahkan menyebut politisi 33 tahun itu sebagai "orang gila" dan menilai Partai Demokrat sudah kelewatan.

BACA JUGA:Lamborghini Revualto Milik Pengusaha New York Terbakar, Pemilik Sempat Merekam

"Zohran Mamdani, seorang 100 persen Komunis Gila, baru saja menang pemilihan primary Demokrat dan dalam perjalanannya menjadi Wali Kota (New York)," kata Trump di Truth Social pada Rabu (25/6) malam.

"Kita sudah pernah memiliki politikus sayap kiri radikal sebelumnya, tapi yang satu ini sudah kelewatan. Penampilannya sangat buruk, suaranya menyakitkan didengar, dan dia tidak terlalu pintar," paparnya.

Dalam penghitungan sementara dengan 93 suara masuk, Mamdani menang telak pemilihan primary Partai Demokrat dengan maraup 43,5 persen dukungan. Sementara itu, rival terdekatnya, mantan Gubernur New York Andrew Cuomo, hanya bisa meraih 36,4 suara.

Mamdani merupakan anggota legislatif mewakili wilayah Astoria, Queens di Majelis Negara Bagian New York sejak 2021.

BACA JUGA:Tanpa Messi, Inter Miami Digunduli New York Red Bulls 0-4

Dalam kampanyenya sebagai wali kota, ia mengusung sejumlah program seperti menjadikan layanan bus kota gratis, membekukan kenaikan sewa pada apartemen dengan sewa terkendali, serta membuka toko kebutuhan pokok yang dikelola pemerintah kota. Semua rencana itu, ia akan tarik dana dari sumber kenaikan pajak sebesar 10 miliar dolar AS yang dibebankan kepada pelaku usaha dan kalangan kaya.

Dikutip TIME, selain karena banyak menentang kebijakan Presiden Donald Trum terutama soal keimigrasian, Mamdani juga dikenal memiliki sikap pro-Palestina yang kuat.

Dukungannya terhadap Palestina bahkan sempat menuai kritik dari kelompok pro-Israel dan menjadikan isu kebijakan luar negeri sebagai sorotan yang tak terduga dalam pemilihan wali kota New York ini.

Secara terbuka, Mamdani juga pernah menyatakan bahwa jika menjabat sebagai wali kota, ia akan menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bila berkunjung ke New York, merujuk pada surat perintah penangkapan yang dikeluarkan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pada November 2024.

Sumber: