Presiden Tanzania Tetap Dilantik di Tengah Gelombang Protes

Presiden Tanzania Tetap Dilantik di Tengah Gelombang Protes

Samia Saluhu Hassan. Foto: AFP--

BACA JUGA:Presiden Prabowo Tambah Jumlah Wamenkes, ini Profilnya

Pemerintah menepis tuduhan tersebut dan menyebut angka korban itu “sangat dilebih-lebihkan”, dengan menyatakan bahwa tindakan aparat keamanan “masuk akal dan diperlukan untuk menjaga ketertiban”.

Hingga hari pelantikan, keamanan di Dodoma diperketat. Polisi dan tentara bersenjata berat berjaga di sekitar lokasi upacara dan di titik-titik strategis ibu kota.

“Hidup harus terus berjalan”

Dalam pidato pelantikannya, Presiden Suluhu yang kini berusia 65 tahun menyerukan agar rakyat Tanzania meninggalkan masa kelam pasca pemilu dan fokus pada pembangunan.

“Hidup harus terus berjalan,” ujarnya di hadapan para tamu yang mencakup Presiden Somalia Hassan Sheik Mohamud, Presiden Burundi Evariste Ndayishimiye, Presiden Mozambik Daniel Chapo, dan Presiden Zambia Hakainde Hichilema.

BACA JUGA:Wako Prabumulih Bantah Copot Kepsek, Ajudan Presiden Prabowo Berikan Klarifikasi

“Tanggung jawab kita adalah membangun hari ini agar lebih baik dari kemarin. Saya memohon agar kita terus menjaga nilai-nilai persatuan dan kebersamaan,” tambahnya.

Suluhu juga mengakui bahwa ada korban jiwa dalam protes yang terjadi, tetapi tidak menyebutkan jumlahnya.

Internet lumpuh dan aktivitas sipil terhambat 

Akses internet di Tanzania masih dibatasi hingga Senin, hampir sepekan setelah hari pemungutan suara. Aktivitas daring warga terhenti, sementara pegawai negeri di Dar es Salaam dilaporkan diminta kembali bekerja dari rumah karena alasan keamanan.

Protes dilaporkan mulai mereda dalam beberapa hari terakhir, tetapi pasukan militer dan polisi tetap berjaga di kota-kota besar. 

Tekanan internasional

BACA JUGA:2 Menteri Bakal Dilantik Besok, ini Kata Orang Dekat Presiden Prabowo

Uni Afrika telah mengucapkan selamat kepada Presiden Suluhu atas kemenangannya, namun juga menyerukan agar pemerintah Tanzania menjamin “hak dan kebebasan fundamental”. Suluhu sebelumnya mendapat pujian pada masa awal pemerintahannya karena mengurangi tekanan politik yang diwariskan dari era Magufuli.

Namun, dalam dua tahun terakhir, ia menghadapi kritik tajam dari oposisi dan kelompok hak asasi manusia terkait penangkapan serta dugaan penculikan aktivis. Tahun lalu, Suluhu mengaku telah memerintahkan penyelidikan atas laporan penculikan tokoh-tokoh oposisi — tetapi hingga kini hasil investigasi tersebut belum diumumkan. (Kompas.com/dri)

 

Sumber: