Pemkot Lubuklinggau Siap Hadapi Inflasi Nataru
Foto: Zulkarnain/SEG/--
Pemkot Lubuklinggau Siap Hadapi Inflasi Nataru
LUBUKLINGGAU, oganilir.co - Pj Wali Kota Lubuklinggau, H Trisko Defriyansa hadiri undangan meeting TPID pengendalian inflasi menjelang hari besar keagamaan natal 2023 dan tahun baru 2024.
Kegiatan itu, dilaksanakan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Selatan (Sumsel) di kota Palembang.
Pj Wali Kota Lubuklinggau Kamis 14 Desember 2023 mengungkapkan. Tingkat inflasi di Lubuklinggau sendiri, saat ini masih terkendali, namun Pemerintah kota Lubuklinggau, tetap mewaspadai dengan adanya Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Menggingat, akan terjadinya gelombang peningkatan kebutuhan di tengah masyarakat. “Tapi insyaallah secara keseluruhan pasokan kebutuhan logistik di wilayah lita sampai saat ini masih terjaga,” katanya.
BACA JUGA:PT PLN Gulirkan Bantuan TJLS Kelompok Jamur Tiram Payakabung Ogan Ilir
Untuk kebutuhan pangan, mulai dari beras tepung terigu, semua stok masih banyak di dapati di tengah masyarakat. Namun, surplus yang dimiliki ini, akan dibutuhkan juga untuk menyuplai krbutuhan di beberapa daerah tetangga. Seperti Musi Rawas, Muratara, dan Empat Lawang.
“Namun yang perlu diwaspadai seperti daging ayam, namun kami terus mengedukasi masyarakat bagaimana memanfaatkan bahan pokok makanan agar lebih terkendali, dan tidak boros terhadap pangan,” ungkapnya.
Pemerintah kota Lubuklinggau juga telah melakukan beberapa antisipasi lonjakan harga seperti melaksanaan operasi pasar di 8 Kecamatan yang ada di Lubuklinggau.
"Kita hadirkan para distributor pangan dari beragam komoditi yang penyumbang kelangkaan seperti cabe beras minyak bawang dan lainnya. Kita dorong untuk berada di operasi pasar guna mengendalikan harga,” timpalnya.
BACA JUGA:Menjelang Nataru, Tol Terpeka dan Tol Permai Mulus
Dari hasil pembahasan dengan BI, H Trisko Ferdiansyah mengungkapkan, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Selatan, Nurcahyo Heru Prasetyo, menyebutkan pentingnya pengendalian inflasi sendiri karena salah satu faktor dari penyebab kemiskinan di daerah.
“Karena inflasi tinggi, kemiskinan akan naik tinggi. Artinya masyarakat diatas garis kemiskinan akan turun pada garis kemiskinan dan pemerintah daerah akan semakin berat lagi saat inflasi, semakin rendah inflasi semakin turun garis kemiskinannya, maka dari itu perlunya pengendalian inflasi,” ulasnya.
Begitu juga dengan stunting, berbicara hal tersebut tentu semakin banyak masyarakat dibawah garis kemiskinan akan berat untuk memenuhi kebutuhan dan disitulah munculnya stunting.
BACA JUGA:Jelang Libur Nataru, Pesona Air Terjun Batu Ampar Jadi Incaran Warga Luar Daerah
“Pengendalian inflasi dilakukan bersama-sama, karena inflasi itu akibat dari tidak seimbang antara permintaan dan penawaran,” katanya.
Selain, PJ Walikota Lubuklinggau kegiatan itu juga dihadiri, Asisten II Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan, Surya Dharma, Kepala Dinas Kominfotiksan M Johan Iman Sitepu, sekretaris dinas ketahanan pangan, Tarmizi Taufik, Kepala Bagian Perekonomian dan SDM, Umarsyah Redo, Camat Lubuklinggau Timur II, Iie Sumirat, Camat Lubuklinggau Barat II Imam Subagja.
Sumber: