Selain Dijamin Masuk Surga, ini Keistimewaan Lain Bilal bin Rabah

Selain Dijamin Masuk Surga, ini Keistimewaan Lain Bilal bin Rabah

Ilustrasi.--

Selain Dijamin Masuk Surga, ini Keistimewaan Lain Bilal bin Rabah

oganilir.co - Bilal bin Rabah, budak Afrika yang dimerdekakan oleh Abu Bakar Shidiq memiliki keistimewaan lain selain dijamin masuk surga oleh Allah SWT.

Apa itu? Bilal bin Rabah memiliki keistimewaan karena suaranya yang merdu mengumandangkan azan. Bahkan Bilal bin Rabah merupakan orang pertama yang mengumandanhkan azan saat Nabi Muhammad menyebarkan Islam di Mekah dan Madinah.  

Bilal berasal dari negeri Habasyah (Ethopia sekarang). Ayahnya bernama Rabah, ibunya bernama Hamamah. Seorang budak berkulit hitam dari seorang tokoh kafir Quraisy bernama Umayah bin Khalaf.

BACA JUGA:Bilal bin Rabah Mendahului Nabi Muhammad Masuk Surga, ini Keistimewaannya

Termasuk dari assabiqunal awwalun orang-orang yang pertama kali masuk Islam. Mempunyai keimanan yang sangat kuat. Meski tuannya menyiksanya setelah diketahui memeluk agama Islam, Bilal tetap teguh dengan pendiriannya dan keimanannya. Penyiksaan-penyiksaan yang dialami Bilal sungguh sangat luar biasa, mulai dari dijemur, ditindih batu ataupun dicambuk oleh tuannya yang menginginkan Bilal melepaskan keimanan kepada Allah Yang Maha Esa, Bilal tetap kuat dan hanya berkata lirih, "Ahad, Ahad, Ahad."

Bilal bin Rabah akhirnya dimerdekakan oleh Abu Bakar Shidiq. Lalu Bilal pun merdeka memeluk Agama Islam menjadi pengikut Rasulullah SAW.

Bilal selalu menyertai Nabi SAW dan mengikuti setiap perintah beliau.

BACA JUGA:5 Sifat Pria yang Tidak Boleh Dinikahi Menurut Islam, Wanita Wajib Baca

Di kota Madinah Bilal selalu mengikuti setiap perjuangan nabi saw. Dan hampir semua peperangan di ikuti oleh Bilal bersama Nabi Muhammad SAW.

Bilal dikenal sebagai muadzin pertama di kalangan umat Islam. Dan seringkali mengumandangkan azan di setiap salat fardu bersama Nabi Muhammad SAW.

Setelah Rasulullah SAW wafat, Bilal bin Rabah meninggalkan Kota Madinah dan berharap izin terhadap Abu Bakar untuk berhenti menjadi muazin Rasul. masyarakat Madinah yang merindukan Rasulullah SAW pun sesudah itu berharap Bilal untuk mengumandangkan azan.

Namun, Bilal menolak dengan mata berkaca-kaca bahwa dirinya tidak dapat untuk mengumandangkan azan kembali. Seusai Umar bin Khatab menyambangi kediamannya di Syam (kini Suriah) untuk membujuknya.

BACA JUGA:Hukum Memelihara Anjing Dalam Islam, ini Penjelasannya

Sumber: