Hadiri Konvensi Kampus XXIX, Jokowi Ingatkan Dunia Pendidikan

Hadiri Konvensi Kampus XXIX, Jokowi Ingatkan Dunia Pendidikan

Jokowi membuka Konvensi Kampus XXIX dan Temu Forum Rektor Indonesia, Senin 15 Januari 2024.--

Hadiri Konvensi Kampus XXIX, Jokowi Ingatkan Dunia Pendidikan 

SURABAYA, oganilir.co - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri dan membuka Konvensi Kampus XXIX dan Temu Tahunan XXV Forum Rektor Indonesia di Surabaya, Senin 15 Januari.

Jokowi meminta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim, agar meningkatkan anggaran pendidikan di tahun ini. Peningkatan anggaran ini akan digunakan untuk riset, pengembangan iptek dan inovasi, serta mencetak SDM unggul.

"Peran untuk riset dan development-nya betul-betul diperkuat. Artinya lagi Pak Nadiem anggarannya diperbesar. Nggak apa-apa dimulai tahun ini, nanti kan sudah ganti presiden," kata Jokowi saat membuka Konvensi Kampus XXIX di Surabaya.

BACA JUGA:Syarat Pengganti Firli Bahuri di KPK, ICW Sarankan Jokowi Ajukan Calon Tunggal

Dia yakin presiden berikutnya nanti akan melanjutkan jumlah anggaran yang ditetapkan. Menurut dia, meskipun pemimpin Indonesia berganti, anggaran pendidikan yang ditetapkan saat ini tidak mungkin untuk dikurangi lagi pada tahun depan.

"Tapi dimulai itu yang gede, jadi presiden yang akan datang pasti mau tidak mau melanjutkan. Entah itu 01, entah itu 02, itu entah 03, tapi dimulai dulu. Nggak mungkin kalau sudah di Pak Nadiem sudah menambahkan banyak, kemudian presiden yang akan datang motong. Nggak akan berani," imbuh mantan Wali Kota Solo ini.

Dia menceritakan kunjungannya ke Vietnam kemarin. Salah satu perusahaan swasta di Vietnam bisa memiliki hingga 2.400 peneliti. Ini menunjukan bahwa Vietnam sangat menghargai para periset. Begitu juga dengan China. Jokowi mengatakan ada perusahaan di China yang bahkan memiliki 24 ribu periset.

BACA JUGA:Zulkifli Hasan Ungkap Alasan Jokowi Bergabung dengan PAN

"Vietnam ini income per capitanya kira-kira 4300 US dolar. Kita sekarang sudah kira-kira 5100 padahal mulainya Vietnam di 1975 itu baru selesai perang, artinya 30 tahun duluan kita. Tapi mereka ngebut kencang dan hati-hati income per kapitanya hampir melampaui kita," jelasnya.

Dia mengingatkan jika Indonesia masih terus bersantai-santai dan bekerja secara monoton, maka bisa segera tersalip oleh Vietnam.

Lembaga pendidikan Indonesia, lanjut Jokowi, memiliki tugas penting untuk menciptakan ilmu pengetahuan dan inovasi yang berkualitas, serta mencetak SDM yang unggul. Peran lembaga pendidikan itupun menjadi kunci utama.

"Di Vietnam antara universitas dan industri itu sambung. Desain besarnya pemerintah, kemudian universitas, industri itu bisa sambung semuanya. Itu yang luar biasa," imbuhnya.

BACA JUGA:Siang ini Letjen Maruli Simanjuntak Dilantik Jokowi Jadi KSAD

Sumber: