Dokter Ilmuwan ini Mualaf Setelah Ikut Penelitian Mumi Firaun
Maurice Bucaille, foto: istimewa--
Salah satu peserta membacakan ayat Al-Qur'an yang menggambarkan hal tersebut, yaitu surah Yunus ayat 92.
فَالْيَوْمَ نُنَجِّيْكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُوْنَ لِمَنْ خَلْفَكَ اٰيَةً ۗوَاِنَّ كَثِيْرًا مِّنَ النَّاسِ عَنْ اٰيٰتِنَا لَغٰفِلُوْنَ
Artinya: "Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami."
Kemudian, Maurice merasa kagum dengan ayat tersebut. Ia berniat untuk masuk Islam dan mengimani Al-Qur'an.
BACA JUGA:Daniel Mananta Bebaskan Warganet Anggap Dirinya Mualaf Paska Bertemu Ustaz Abdul Somad
Kesesuaian-kesesuaian ini membuat Bucaille tercengang. Sebagai seorang ilmuwan yang terbiasa dengan metodologi ilmiah yang ketat, ia tidak dapat menemukan penjelasan lain selain bahwa Al-Qur'an berasal dari sumber yang benar dan memiliki pengetahuan yang jauh melampaui zamannya.
Dikutip dari buku Pendidikan Islam di Era Transformasi Global oleh Dr. H. Ahmad Tantowi, M.Si, M.Pd, Maurice Bucaille menulis dalam bukunya Bibel, Al-Quran, dan Sains, merasa kagum akan kandungan Al-Qur'an. Ia menyatakan bahwa Al-Qur'an merupakan kitab suci yang objektif dan berisi petunjuk bagi pengembangan ilmu pengetahuan modern.
Menurutnya, kandungan ajaran Al-Qur'an sangat sempurna dan tidak bertentangan dengan hasil penemuan sains modern. Dari penafsirannya terhadap ide-ide yang termuat dalam Al-Qur'an, sains modern dapat berkembang dengan pesat dan memainkan perannya dalam membangun dunia ini.
BACA JUGA:Ikuti Pemerintah, Umat Islam Palembang Laksanakan Salat Tarawih Perdana di Bulan Ramadan
Kisah Maurice Bucaille merupakan salah satu contoh bagaimana penelitian ilmiah dapat mengantarkan seseorang kepada Islam. Hal ini menunjukkan bahwa Islam tidak bertentangan dengan sains, bahkan Al-Qur'an mengandung banyak pengetahuan ilmiah yang luar biasa.
Sumber: