Buka Puasa Langsung Merokok, ini Dampaknya Bagi Kesehatan

Buka Puasa Langsung Merokok, ini Dampaknya Bagi Kesehatan

Ilustrasi.--

Buka Puasa Langsung Merokok, ini Dampaknya Bagi Kesehatan

oganilir.co - Bagi seorang perokok, menunggu waktu berbuka puasa tak hanya menanti untuk makan dan minum semata. Tetapi lebih dari itu, perokok akan memanfaatkan waktu berbuka puasa dengan menghisap rokok yang sudah menjadi kebiasaan.

Tidak jarang, seorang perokok usai makan dan minum secukupnya akan langsung menghisap rokok. Namun siapa sangka, berbuka puasa dengan langsung menghisap rokok, memiliki dampak bagi kesehatan. 

Bagi para perokok berat, langsung merokok saat berbuka puasa mungkin terasa sebagai cara untuk meredakan stres atau sekadar memenuhi kebiasaan. Namun, sedikit yang menyadari betapa bahayanya kebiasaan ini bagi kesehatan tubuh kita.

Menghisap rokok saat perut kosong bisa membayakan kesehatan tubuh. Efek dari menghirup asap rokoknya saja bukan hal yang dapat disepelekan, efeknya bisa berbahaya saat perut kosong setelah seharian berpuasa.

BACA JUGA:Ulah Bocah Merokok, 3 Ruangan Sekolah Hangus Terbakar

Dampaknya pada tubuh dapat langsung terasa dan mengganggu kesehatan secara keseluruhan. Dari mulut yang kering hingga peningkatan risiko penyakit serius, merokok saat berbuka puasa memiliki konsekuensi yang patut dipertimbangkan dengan serius.

Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, merokok dalam keadaan perut kosong tanpa nutrisi, berarti sama saja memasukkan asupan pertama berupa zat-zat beracun ke dalam tubuh

Saat Anda merokok, efek dari nikotin dan zat-zat berbahaya lainnya akan langsung masuk ke otak dan terserap ke dalam perut dan sistem peredaran darah Anda, nikotin yang masuk dalam waktu singkat dengan jumlah yang banyak dapat memberikan efek mual dan menimbulkan efek sakit kepala.

BACA JUGA:7 Manfaat Jika Anda Berhenti Merokok

Selain itu, karena karbon monoksida yang terdapat dalam asap rokok mengikat hemoglobin darah 300 kali lebih kuat dari oksigen, hal tersebut dapat mengganggu aliran darah dan sirkulasi monoksida menjadi sangat banyak di dalam tubuh, yang menyebabkan tubuh menjadi kekurangan oksigen.

Menghirup asap rokok juga dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernapasan dan dapat memicu batuk. Oleh karena itu, langsung merokok saat waktu buka puasa tiba tidak hanya merugikan diri sendiri melainkan juga memberikan dampak yang buruk bagi orang di sekitar.

Selain itu, jika anda memiliki rasa atau niat ingin berhenti merokok, waktu saat bulan Ramadan merupakan saat yang tepat untuk anda karena setelah kurang lebih 14 jam berpuasa, otomatis Anda tidak merokok selama itu juga sehingga hal ini memungkinkan Anda bisa lepas dari efek kecanduan nikotin dalam rokok ini.

Dilansir dari kanal resmi YouTube Kementerian Kesehatan RI, dalam video podcast dr. Eva Susanti menjelaskan bahwa jika ada perokok yang sungguh-sungguh ingin berhenti merokok bisa hubungi hotline kemenkes yang ada di tiap bungkus rokok. Dr. Eva menjelaskan bahwa upaya berhenti merokok ini akan dimulai dari nanti perokok akan diberikan konsultasi gratis di puskesmas terdekat agar dapat terus terpantau secara intens. Biasanya dalam waktu kurang lebih 6 bulan, banyak yang berhasil berhenti namun tidak menutup kemungkinan juga akan gagal jika niat berhentinya kurang kuat.

Sumber: