Vivo Y18e Rilis, Gandeng Chipset yang Mumpuni untuk di Kelasnya

Vivo Y18e Rilis, Gandeng Chipset yang Mumpuni untuk di Kelasnya

Vivo Y18e--

Vivo Y18e Rilis, Gandeng Chipset yang Mumpuni untuk di Kelasnya

oganilir.co - Perusahaan smartphone Vivo meluncurkan produk terbarunya yakni Vivo Y18e di pasar gadget India baru-baru ini.

Dimensi Vivo Y18e memiliki tinggi 163,63 mm, lebar 75,58 mm dan ketebalan 8,39 mm dengan bobot 185 gram.

Vivo Y18e ini mengunggulkan layarnya dengan panel LCD berukuran 6,56 inci, resolusi HD Plus (1.612 x 720 piksel), dan refresh rate 90 Hz. Biasanya ponsel sekelasnya hanya memiliki 60 Hz saja.

Layar Vivo Y18e juga mendukung tingkat kecerahan (brightness) maksimum 528 nits, saturasi warna 70 persen NTSC, kerapatan piksel 269 ppi, dan sudah mengantongi sertifikasi TUV Rheinland Certified Low Blue Light untuk mengurangi paparan sinar biru.

BACA JUGA:Harga Terkini Vivo Y35, Desain Futuristik dengan Chipset yang Mumpuni

Masih di bagian depan, di atas layar Vivo Y18e dihias dengan modul menyerupai tetesan air (waterdrop) yang memuat kamera selfie 5 MP (f/2.2).

Di bagian belakang Vivo Y18e, terdapat kamera utama 13 MP (f/2.2) dan lensa sekunder 0,08 MP (f/3.0). Kamera ini diposisikan secara vertikal tanpa modul, dan ditemani oleh sebuah lampu LED flash untuk fotografi dalam kondisi gelap. 

Pada bagian hardware, dapur pacu Vivo Y18e ditenagai chipset Helio G85 fabrikasi 12nm. 

System-on-Chip (SoC) delapan inti (octa-core) ini mencakup dua inti Cortex-A75 dengan kecepatan clock 2 GHz, enam inti Cortex-A55 dengan kecepatan clock 1,8 GHz, dan unit pengolah grafis (GPU) Mali-G52.

BACA JUGA:5 Alasan Kenapa Vivo V29 5G Masih Mencuri Perhatian

Chipset tersebut didampingi RAM LPDDR4X 4 GB dan media penyimpanan (storage) eMMC 5.1 64 GB. 

Bila dirasa kurang, pengguna bisa menggunakan virtual RAM untuk memperluas RAM melalui fitur RAM virtual hingga 4 GB. Kapasitas penyimpanannya juga bisa ditambah hingga 1 TB melalui kartu microSD. 

Pengguna dapat memanfaatkan fitur RAM Saver untuk mencegah banyak aplikasi terbuka secara bersamaan (overcrowding), dan fitur App Retainer untuk me-restart aplikasi yang sudah dimasukkan ke daftar aplikasi yang dipercaya. 

Sumber: