Beli Gas LPG Melon Pakai KTP, Warga Nilai Terlalu Ribet, Mending Beli di Warung, Apalagi Pakai Aplikasi
Seorang buruh angkut LPG 3 kg di kawasan Pasar 16 Ilir, kemarin (18/12). foto-budiman/koransumeks--
SUMSEL, OGANILIR.CO – Seperti pertalite dan solar, LPG 3 kg yang notabene barang subsidi juga akan ditertibkan penyalurannya. Sama caranya. Dengan penerapan aplikasi MyPertamina juga. Sistemnya lebih mudah.
Masyarakat tak perlu mengunduh aplikasi MyPertamina maupun QR Code seperti pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Hanya perlu membawa KTP saat membeli LPG 3 kg.
Seorang pengecer LPG 3 kg di daerah Jl Imam Bonjol Baturaja, Pak Dhe mengatakan belum tahu ada rencana penggunaan aplikasi MyPertamina tersebut.
Dia hanya berharap, masih bisa menjual gas melon tersebut. “Selama ini kami beli gas 3 kg ini juga dibatasi. Tidak bisa juga dapat banyak dari agen,” bebernya, kemarin.
Pengecer lain di PALI, Rizki mengatakan, kalau memang pihak Pertamina mengharuskan menggunakan aplikasi My Pertamina, dia mungkin tidak akan jual gas melon itu lagi.
“Kami penjual saja tidak punya Hp android, bagaimana harus memakai aplikasi. Pelanggan kita juga rata-rata orang kebun, tidak mengerti. Bahkan ada juga tidak mempunyai android,” cetusnya.
Bakri, pemilik pangkalan gas 3 kg mengaku di OKI sudah mengetahui informasi kebijakan baru itu. “Saya tahu dari sopir yang mengantarkan gas ke sini,” terangnya.
Selama ini, dia dapat kuota 150 tabung, dua kali datang dalam sebulan. Per tabung dijualnya Rp20 ribu.
“Sekarang tidak langka. Tidak lagi cepat habis. 150 tabung itu baru terjual dalam 10 hari,” ungkapnya.
Menurutnya, kalau mau menerapkan pembelian dengan aplikasi MyPertamina, dikhawatirkan pembeli akan kesulitan.
“Warga yang beli LPG 3 kg kan ekonominya menengah ke bawah. Kadang Hp android tidak punya. Mana sinyal susah,” imbuh dia.
Lia, warga OKI mengaku, selama ini ada pangkalan LPG yang minta fotokopi KTP pembeli. Harga per tabung Rp18.300.
Sumber: