Ibadah Natal di Sumatera Selatan Berjalan Lancar, Sederhana, Pengamanan dan Protokol Kesehatan Ketat

Ibadah Natal di Sumatera Selatan Berjalan Lancar, Sederhana, Pengamanan dan Protokol Kesehatan Ketat

Mall di Palembang dengan dekorasi khas natal. foto: evan zumarli/koransumeks/oganilir.co--

SUMSEL, OGANILIR.CO – Sumsel provinsi yang zero conflict. Sebab itu, perayaan natal pada 2022 ini diyakini akan berjalan lancar. 

Hanya saja, demi menjaga kekhidmatan umat kristiani yang beribadah. Sejumlah gereja di Sumsel memperketat keamanan.

Seperti di Gereja Katolik Paroki St Yoseph Palembang.  Perayaan disini akan dilakukan secara sederhana. Meski begitu, pengamanan dan protokol kesehatan ketat dilakukan.

”Kita tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) dalam ibadah Natal ini,” kata Romo Joko Susanto, Pastor Paroki St Yoseph Palembang.

BACA JUGA:Warganet Ngeluh Aplikasi Shopee Error, Halaman Sedang Perbaikan, Ini Tanggapan Shopee Soal Keluhan Netizen

Dia menjelaskan, sebelum memasuki gereja umat harus mengikuti pemeriksaan suhu badan dan mencuci tangan. Seluruh barang diperiksa alat detektor oleh aparat kepolisian dan keamanan gereja. 

Jamaah yang diperbolehkan masuk gereja, yang telah mengantongi kartu masuk atau tiket khusus yang telah dibagikan. 

”Kita memang melakukan kemanan yang ketat,’ ungkapnya. Ini dilakukan, agar tidak kecolongan ada warga lain. Demi menghindari hal- hal tak diinginkan.

Pihaknya telah beritahukan seluruh umat dan jamaah, tak membawa tas atau hal- hal yang mencurigakan. ” Jamaah cukup membawa Al kitab saja,” tegasnya.  

BACA JUGA:SKK Migas dan PetroChina Sampaikan Duka Cita, 8 Pekerja Migas Terbakar di Jambi, Satu Orang Meninggal Dunia

Diperkirakan sekitar 1500 jamaah akan memadati dan beribadah di Gereja Katolik Paroki St Yoseph Palembang.

Terpisah pengurus Gereja HKBP Palembang, terlihat sibuk melakukan persiapan ibadah merayakan Advent atau Natal 2022.

”Kita perketat kemanan sejak Sabtu malam,” kata St Antonio Marbun, Sekretaris Gereja HKBP Palembang.

Pihaknya terus berkoordinasi aparat kepolisian dan keamanan gereja. Para umat dan jamaah, telah diberitahukan dan dilarang membawa tas. Seluruh jamaah akan diperiksa satu- persatu pakai alat detektor oleh aparat kepolisian. 

Sumber: