Setelah Dibunuh Sempat Digilir 2 Kali, Korban AA oleh 4 Pelaku

Setelah Dibunuh Sempat Digilir 2 Kali, Korban AA oleh 4 Pelaku

Kapolrestabes Palembang melaksanakan pres release pembunuhan dan rudapaksa --

OGANILIR.CO-Peristiwa pembunuhan disertai rudapaksa alias licik, yang sempat menghebohkan jagat raya, dengan korbannya perempuan berbaju futsal berinisial AA.

Korban AA yang berusia 13 tahun harus merenggang nyawa oleh empat pelaku, tragisnya korban yang sudah meninggal justru tetap digilir oleh para pelakunya.

Kejadian yang menimpa Korban yang masih duduk di bangku SMP, ditemukan sudah tidak bernyawa di TPU Talang Kerikil Sukarami, Palembang pada, Minggu siang 1 September 2024.

BACA JUGA:2 Tahun Mantan Camat Buronan Polda Maluku Dalam Kasus Rudapaksa Siswi SMK

Setelah sempat viral, akhirnya kasus tersebut terungkap, jajaran Polrestabes Palembang mampu menyelesaikan "PR" dalam waktu 2 X 24 jam, dengan menangkap ke empat pelakunya.

Keempat pelaku tersebut, ternyata masih di bawah umur, yakni inisial IS, NSA, MZF, dan ASA.

"Petugas kita berhasil menangkap ke empat pelakunya" kata Kapolrestabes Palembang, Kombes Harryo Sugihhartono bersama Direskrimum Polda Sumsel Kombes M Anwar Reksowidjojo saat meralease mengungkap kasus pembunuhan dan rudapaksa, Rabu 4 September 2024.

BACA JUGA:Kepergok Kakak Korban, Rahmat Gagal Rudapaksa Gadis Down Sindrom

Kombes Pol Harryo Sugihhartono menjelaskan, antara, korban AA dengan pelaku Is , baru mengenal selama dua minggu melalui teman Korban.

Ternyata saat berkenalan Pelaku Is menaruh hati, hanya saja Korban AA belum menerima cinta Is.

“Pada tanggal 1 September 2024, mereka sempat bertemu di acara kuda kepang di kawasan Pipa Reja, di mana saat itu juga hadir pelaku lainnya, MZ, MS, dan AS. Setelah menyaksikan acara tersebut, kelimanya menuju ke lokasi kejadian, yaitu Krematorium Sampurana di kawasan Kuburan Cina,” paparnya.

BACA JUGA:Residivis ini Rudapaksa IRT di Kebun Karet

“Di sana, korban dibekap oleh para pelaku hingga dibunuh. Setelah terbunuh, korban kemudian dirudapaksa secara bergiliran oleh para pelaku. Para kemudian pelaku menyeret tubuh korban selama 30 menit ke tempat penemuan jenazahnya dan kembali melakukan aksi keji, usai melampiaskan nafsu ,ke empat meninggalkan pelaku korban di lokasi tersebut,” lanjutnya.

Haryo melanjutkan, korban sengaja dipindahkan ke lokasi terakhir agar tidak diketahui oleh orang lain. 

Sumber: