Pagi Ini, Jenazah Santri Asal Palembang yang Tewas di Ponpes Gontor Diautopsi

Pagi Ini, Jenazah Santri Asal Palembang yang Tewas di Ponpes Gontor Diautopsi

Siti Soimah saat mendatangi pengacara kondang Hotman Paris untuk mengadukan kasus kematian putranya AM, santri di Ponpes Gontor 1.-Foto: Cuci Hati/JPNN.com-

Diungkap Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono, dugaan kekerasan fisik dan penganiayaan terus disidik pihaknya.

BACA JUGA:Lapor Hotman Paris, Wartawan Palembang Ini Ungkap Kematian Tak Wajar Anaknya: Hai Kapolda Jatim! 

Soal motifnya atau pemicu penganiayaan ini hingga timbul kekerasan fisik karena ada kesalahpahaman dengan santri senior.

Sudah ada tujuh saksi yang diperiksa, dua santri, dua dokter, serta tiga ustaz (guru mengaji) di Ponpes Gontor 1.

Namun, AKBP Catur Cahyono belum menjelaskan secara terperinci motif para senior santri itu tega menganiaya santri juniornya AM hingga mengakibatkan korban meninggal dunia.

“Jadi, pemicunya kesalahpahaman, tetapi kami masih akan mendalami lagi karena butuh waktu. Nanti akan kami sampaikan lebih lanjut motifnya,” ungkap AKBP Catur.

BACA JUGA:Ricuh, Mahasiswa Tak Jadi ke Kantor DPRD Sumsel, Tiba-tiba Bakar Ban di Simpang RS Charitas, Macet Total!

Kasus penganiayaan santri asal Palembang, Sumatera Selatan, yang terjadi di Ponpes Modern Darussalam Gontor itu terungkap pertama kali dari unggahan pengacara Hotman Paris di kanal “HOTMAN 911” di Instagram, saat menerima pengaduan dari ibunda korban yang menemuinya.

Kepada Hotman, ibunda santri AM menangis dan meratapi kematian anaknya yang disebutnya tidak wajar.

Dalam video singkat tersebut, Hotman Paris langsung meminta Kapolda Jatim untuk melakukan penyelidikan atas pelaporan seorang ibu yang datang bersama keluarga mengadu soal kematian tidak wajar anaknya.

“Hallo Pak Kapolda Jatim. Ini ada ibu yang anaknya meninggal diduga akibat penganiayaan,” ujar Hotman dalam unggahan videonya.

BACA JUGA:15 eks Dewan Muara Enim Divonis Berbeda, 3 Orang Bandel, Tetap Bantah Terima Suap!

Santri yang diduga mengalami penganiayaan hingga meninggal dunia itu berinisial AM. Remaja asal Palembang berumur 17 tahun itu telah beberapa tahun menjadi santri di Pesantren Gontor.

Jenazah AM telah dipulangkan dan dimakamkan pada 22 Agustus 2022. Akan tetapi, Ibunda korban, Siti Soimah, menduga kematian putranya tidak wajar.

Sebelumnya, pengaduan wartawan Palembang Siti Soimah (44) bahwa anaknya diduga tewas dianiaya saat mondok di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) kepada pengacara kodang Hotman Paris berbuah hasil.

Sumber: sumeks.co