Pagi Ini, Jenazah Santri Asal Palembang yang Tewas di Ponpes Gontor Diautopsi

Siti Soimah saat mendatangi pengacara kondang Hotman Paris untuk mengadukan kasus kematian putranya AM, santri di Ponpes Gontor 1.-Foto: Cuci Hati/JPNN.com-
Polres Ponogoro ternyata sudah melakukan upaya penyelidikan kasusnya. Olah TKP dan pra rekonstruksi juga sudah dilakukan, hari ini, Selasa, 6 September 2022.
BACA JUGA:Heboh, Buaya Besar Tak Sengaja Terjaring Tangkapan Ikan Warga Lawang Wetan
Kasus meninggalnya santri asal Palembang, Sumatera Selatan inisial AM (Albar Mahdi) di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) diduga dianiaya saat mengikuti kegiatan pramuka.
Ternyata ada tiga orang dokter yang menerima korban sewaktu dibawa ke IGD rumah sakit. Dalam prarekonstruksi itu terungkap bahwa korban dibawa ke IGD dalam posisi sudah meninggal dunia.
Olah TKP juga dilakukan di dalam pondok pesantren, yaitu lokasi yang biasa digunakan para santri jika ada kegiatan pramuka.
Barang bukti yang berhasil disita ada pentungan, air mineral, minyak kayu putih, dan sebuah kendaraan angkutan becak.
BACA JUGA:Ngebet Pengen Nikah, Maria Vania: Bosen Pacaran Ujungnya Dipake Doang
Tak hanya itu polisi juga akan bertolak ke Palembang tentu dengan berkoordinasi dengan Polda Sumsel. Tujuannya melakukan serangkaian penyelidikan dan meminta keterangan saksi di tempat asal korban, Palembang.
Berikut penjelasan langsung Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono:
Kapolres menjelaskan pihaknya telah melakukan olah TKP dan melanjutkan ke tahap prarekonstruksi.
“Ada 50 adegan yang dirangkum dari awal sampai akhir, yaitu mulai penjemputan, kegiatan, hingga tindakan yang mengakibatkan meninggal dunia. Sudah dirangkum,” kata AKBP Catur.
BACA JUGA:Kak Seto Ternyata Belum Ketemu Putri Sambo, Anaknya pun Tidak, tapi Kok Sudah Usul Tahanan Rumah
Hingga kini, Polres Ponorogo sudah melakukan pemeriksaan terhadap 11 orang. “Ada tiga dokter yang juga diperiksa. Perannya dari menerima korban dan saksi waktu dibawa ke IGD,” tutur perwira dua melati itu.
Dari hasil sementara prarekonstruksi, korban diduga dibawa ke IGD dalam posisi sudah meninggal. “Pelaku terduga penganiayaan lebih dari satu orang,” ucapnya.
AKBP Catur mengutarakan olah TKP dilakukan di dalam pondok pesantren. Lokasinya yang biasanya digunakan santri untuk aktivitas pramuka.
Sumber: sumeks.co