Legenda Sepak Bola Indonesia Rudy William Keltjes Berpulang
Rudy William Keltjes.--
oganilir.co - Dunia sepak bola Indonesia berduka. Rudy William Keltjes, salah satu sosok yang pernah mewarnai sejarah sepak bola Tanah Air, meninggal dunia, Rabu, 23 Oktober 2024. Kabar meninggalnya salah satu legenda sepak bola Indonesia itu diumumkan melalui akun Instagram resmi Persikab Bandung, @persikab_bandung.
Dalam unggahannya, Persikab menyampaikan belasungkawa mendalam atas meninggalnya mantan pemain dan pelatih ini. "Turut berbela sungkawa atas meninggalnya Sang Legenda Indonesia. Rudy William Keltjes. Dedikasi dan inspirasimu di sepak bola tanah air akan selalu kami kenang," tulis mereka dalam unggahan tersebut.
Rudy William Keltjes merupakan salah satu figur sepak bola Indonesia yang memiliki darah campuran Belanda dan Indonesia. Lahir di Situbondo pada 12 Februari 1952, sosok yang dikenal sebagai "Opa Rudy" ini menjadi panutan dan inspirasi bagi banyak pemain.
BACA JUGA:Jelang Pembukaan Olimpiade Paris 2024, Legenda Sepak Bola Brasil Dirampok
Nama Rudy William Keltjes begitu melekat dalam perjalanan klub-klub besar Indonesia, terutama Persebaya Surabaya. Keltjes tidak hanya dikenal sebagai pemain, tetapi juga sebagai pelatih yang pernah dipercaya memimpin Green Force dalam dua periode berbeda.
Berdasarkan informasi dari sejarahpersebaya.com, kiprahnya sebagai pelatih di Persebaya Surabaya dimulai pada musim Liga Bank Mandiri VII tahun 2000-2001. Pada masa itu, Rudy ditunjuk oleh Karwoto Sumoprawiro, manajer Persebaya Surabaya saat itu, untuk menggantikan pelatih sebelumnya, Subangkit.
Meskipun Persebaya Surabaya gagal menjadi juara, Rudy mampu membawa Bejo Sugiantoro dan kawan-kawan mencapai babak semifinal. Di penyisihan grup, Persebaya Surabaya menjadi runner-up di bawah PSM Makassar.
BACA JUGA:Sepak Bola Olimpiade Paris 2024: Diwarnai Kerusuhan, Maroko Taklukkan Argentina 2-1
Sementara di babak delapan besar yang berlangsung di Medan, Green Force kembali menjadi runner-up di bawah tuan rumah PSMS Medan.
Sayangnya, mimpi Rudy membawa Persebaya Surabaya meraih gelar juara terhenti di partai semifinal. Pada laga melawan Persija Jakarta, Green Force harus mengakui kekalahan 2-1 dari rival klasik mereka.
Meski demikian, pencapaian semifinal tetap menjadi prestasi terbaik Rudy bersama Persebaya Surabaya pada masa itu. Kemampuannya dalam memimpin tim dan menyiapkan strategi taktis tetap diakui oleh para penggemar Persebaya hingga kini.
Perjalanan Rudy di Persebaya Surabaya tidak berhenti di situ. Pada 27 Februari 2010, Rudy kembali dipercaya untuk memimpin Persebaya Surabaya di sisa musim Indonesia Super League (ISL) 2009-2010.
BACA JUGA:Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol Terancam Diskors, ini Penyebabnya
Kali ini, tugasnya lebih berat. Dia harus mengangkat performa Persebaya Surabaya yang sedang terpuruk di klasemen. Rudy menggantikan Danurwindo yang dipecat akibat hasil buruk yang dialami Green Force. Dia diberikan tanggung jawab untuk memperbaiki posisi Persebaya Surabaya dalam 10 pertandingan tersisa.
Sumber: