BBM Sudah Naik, Tapi Di SPBU Ogan Ilir Tetap Langka

BBM Sudah Naik, Tapi Di SPBU Ogan Ilir Tetap Langka

kendaraan roda dua terpaksa membeli Pertamax, BBM Non subsidi, karena BBM Subsidi mengalami kekosongan di sejumlah SPBU Ogan Ilir --

        OGAN ILIR, OGANILIR.CO.- Pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada  3 September 2022 lalu yang resmi diumumkan pemerintah, sebagai bentuk penyesuaian harga.

        Justru keberadaan BBM disejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) diwilayah Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan, tetap saja mengalami kelangkaan. Kelangkaan BBM terjadi jauh sebelum pemerintah mengumumkan penyesuaian harga.

        Antrean kendaraan bari roda empat,  baik jenis kendaraan Truk, kendaraan umum angkot dan kendaraan pribadi hampir setiap hari  mewarnai sejumlah SPBU di wilayah Ogan Ilir untuk mendapatkan BBM. Kendaraan roda duapun ikut mengular, karena memang harus satu jalur hingga memakan tempat .

        Semua kendaraan tersebut berharap mendapat kebagian untuk membeli BBM, jenis  Pertalite, Pertamax, Dexlite  dan solar.

         Namun pasca terjadinya kenaikan harga  BBM, justru antrean tidak terlihat, sejumlah SPBU lengang, namun bukan berarti BBM tersedia, tapi tetap saja mengalami kelangkaan.

        Seperti di SPBU 24.306.26  yang sering disebut masyarakat SBPU TPI (Perumahan Taman Permata Indah) Indralaya Km 36  tetap sulit untuk mendapatkan BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar, namun untuk non subsidi Pertamax  dan Dexlite  tetap ada .

        “Kami setiap harinya hanya diberi jatah atau kuota  oleh Pertamina 8000 liter perharinya , untuk Pertalite dan Solar, jenis BBM yang bersubsidi,’’kata Desi Staf Administrasi SPBU 24.306.26. Jumat, 9 September 2022.

        Desi mengatakan,  kuota jenis Pertalite dan Solar  sebanyak 8 ribu liter ini sudah lebih dari 1 tahun, sebelumnya pernah diberi jatah 16 ribu liter hingga 24 ribu liter perharinya.

        “Namun sejak subsidi dibatasi, saat ini kami hanya diberi jatah pertamina hanya 8 ribu perliter perhari, jelas sejumlah ini sangat kurang dengan kebutuhan masyarakat, dan masalah ini hampir sama dialami semua SPBU,’’ungkapnya.

        Sedangkan untuk BBM non subsidi seperti Pertamax lanjut Desi, tidak ada masalah,’’Berapapun kami minta jatah ke Pertamina , pasti dipenuhi ‘’kata Desi seraya mengatakan,   SPBU 24.306.26 memiliki 7 pompa,’’ Dari 7 Pompa, hanya 5 beroperasi, 2 Pompa mengalami kerusakan,’’tuturnya.

        Senada terjadi di SPBU 24.306.177  dekat pintu Tol Indralaya , juga terjadi kelangkaan sejumlah BBM ,’’Bukan kelangkaan Pak, melainkan BBM yang kami pesan dari Pertamina belum datang, makanya kosong saat ini, ‘’kata Ujang Asisten Pengawas SPBU 24.306.177.

        Ujang mengatakan, bahwa sejak Pertengahan Agustus 2022 lalu SPBU ini hanya mendapat kuota sebanyak 16 ribu liter perharinya untuk BBM Subsidi seperti Pertalite,’’Kami hanya menjual Pertalite, Pertamax dan Dexlite, sedangkan solar  kami tidak menjual,’’jelas Ujang.

        Namun sebelum Agustus lalu, SPBU yang diawasinya ini mendapat kuota sebanyak 20 ribu liter perhari,’’Jadi sebenarnya BBM di SPBU ini tidak mengalami kelangkaan, hanya saja kedatangan sering terlambat , makanya beberapa jam sering terjadi kekosongan, sehingga konsumen menganggap terjadi kelangkaan,’’ujar Ujang.

        Pendistribusi BBM memang waktunya tidak menentu lanjut Ujang,’’Kadang masuk pagi, sehingga siang kehabisan, kadang datang malam, besok paginya masih ada , dan memang kadang terjadi kesalahan system pemesanan di Pertamina, inilah yang membuat pengiriman terlambat, atau bisa jadi pihak pertamina melakukan skala prioritas kesejumlah SPBU di Palembang untuk didahulukan,’’jelasnya.

        Sedangkan kuota untuk Pertamax SPBU  ini yang memiliki 5 Pompa dan hanya 2 beroperasi hanya memesan 8 ribu liter perharinya,’’Untuk 8 ribu liter jenis Pertamax tidak habis satu hari,’’tukasnya (sid)

Sumber: