Puasa Memperkuat Daya Ingat, Tetapi...

Ilustrasi.--
oganilir.co - Puasa dalam Islam tak hanya mengajarkan merasakan bagaimana seorang Muslim menahan haus dan lapar seperti yang dirasakan umat kurang mampu. Banyak manfaat didapat dari seorang Musllim yang melaksanakan ibadah Puasa.
Selama ini puasa bisa menyebabkan sel-sel menjadi kuat saat menahan lapar. Studi terbaru menemukan jika puasa bisa memperkaya daya ingat. Namun, studi juga menemukan ada kerugian yang ditimbulkan. Apa itu?
Menurut pakar, saat dalam kondisi lapar setelah mempelajari sesuatu, otak bisa memprioritaskan mengingat beberapa jenis informasi daripada yang lain. Hal ini terungkap dalam sebuah penelitian pendahuluan kecil yang diterbitkan dalam Neurobiology of Learning and Memory, Volume 218, March 2025.
BACA JUGA:Wajib Tahu, 7 Kesalahan ini Bikin Gagal Diet saat Puasa yang Membuat Berat Badan Naik
Penelitian menemukan jika puasa setelah belajar meningkatkan ingatan untuk pengetahuan dan fakta umum, tetapi mengorbankan ingatan untuk detail tertentu seperti di mana dan kapan peristiwa terjadi.
Teka-teki Kekuatan Ingatan
Selama ini, para ilmuwan telah tertarik pada bagaimana ingatan diperkuat, suatu proses yang dikenal sebagai konsolidasi. Tidur secara luas diakui sebagai waktu utama untuk proses ini.
Meski begitu, penelitian yang muncul menyarankan jika keadaan lain, seperti lapar, mungkin juga memengaruhi cara otak kita memperkuat informasi baru.
BACA JUGA:Mengapa Minum Kopi Harus Dihindari Saat Puasa Ramadhan?
Penelitian sebelumnya pada hewan, dan sampai batas tertentu pada manusia, telah mengisyaratkan adanya hubungan antara puasa dan ingatan. Misalnya, penelitian pada lalat buah (Drosophila melanogaster) menunjukkan jika kelaparan dapat meningkatkan konsolidasi ingatan saat lalat terjaga.
Namun, tidak jelas apakah puasa secara khusus mempengaruhi proses konsolidasi itu sendiri, atau apakah puasa memengaruhi aspek-aspek lain dari memori, seperti pembelajaran awal atau mengingat informasi di kemudian hari.
"Saya seorang peneliti memori dengan minat utama pada bagaimana tidur mengkonsolidasikan memori," kata penulis studi Jan Born, kepala Institut Psikologi Medis dan departemen Neurobiologi Perilaku di Universitas Tübingen dalam PsyPot, dikutip Ahad (2/3/2025).
BACA JUGA:Tips Menghilangkan Bau Mulut saat Puasa Agar Napas Tetap Segar
"Ketertarikan saya pada rasa lapar berasal dari sebuah studi pada Drosophila (oleh kelompok Amita Seghal) yang menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan memori serta tidur, meskipun melalui mekanisme yang berbeda. Studi ini merupakan langkah pertama dalam menerapkan temuan-temuan pada Drosophila ini kepada manusia yang sehat," sambungnya.
Sumber: