Begini Cara Aman Konsumsi Daging Kurban bagi Pengidap Hipertensi dan Kolesterol

-Ilustrasi Begini Cara Aman Konsumsi Daging Kurban bagi Pengidap Hipertensi dan Kolesterol-
oganilir.co - Hari Raya Idul Adha menjadi momen kebersamaan yang identik dengan pembagian dan olahan daging kurban. Setiap tahunnya, masyarakat menikmati hidangan khas berbahan dasar daging sapi maupun kambing dalam suasana kekeluargaan.
Di tengah tradisi ini, sebagian orang dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti hipertensi dan kolesterol tinggi, mulai mempertanyakan batas aman konsumsi daging kurban. Meski ada kekhawatiran, bukan berarti mereka harus melewatkan momen ini sepenuhnya.
Lantas, bagaimana tips makan daging kurban agar tidak meningkatkan kadar kolesterol serta hipertensi?
4 tips konsumsi daging kurban bagi pengidap hipertensi dan kolesterol
BACA JUGA:Begini Cara Mengolah Daging Kurban agar Empuk, Lezat dan Juicy
BACA JUGA:Jangan Langsung Dicuci! ini Tips Membersihkan Daging Kurban yang Jarang Diketahui
Dokter spesialis gizi klinik Rumah Sakit Hermina Ciputat, dr. Dian Permatasari, M.Gizi., Sp.GK memperbolehkan konsumsi daging sapi dan kambing bagi penderita hipertensi dan kolesterol. Namun terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan. Berikut penjelasannya.
1. Ambil bagian tanpa lemak
"Ya tentu saja boleh, namun yang diambil bagian dagingnya saja, terutama yang tanpa lemak," jelas Dian. Bagian lemak yang dimaksud adalah organ tubuh yang ada pada sapi dan kambing. contohnya seperti bagian mata dan lidah. "Bagi penderita hipertensi dan kolesterol, sebaiknya mengonsumsi dagingnya saja terutama yang tanpa lemak," jelas Dian.
2. Porsi makan secukupnya
Dian menjelaskan bahwa konsumsi daging sapi dan kambing secukupnya saja. "Saat lebaran, paling tidak satu kali perhari saja. Misalnya hanya dimakan pada saat makan siang, atau saat malamnya saja, untuk makan malam," jelas Dian. Sementara itu, Dian mengatakan jika yang dikonsumsi daging tanpa lemak, mungkin bisa dikonsumsi 2-3 kali dalam seminggu.
3. Gunakan minyak nabati
Dian menjelaskan, pengolahan daging di Indonesia paling banyak dengan menggunakan santan dan minyak, contohnya seperti gulai. Santan dan minyak merupakan dua bahan yang mengandung lemak jenuh. "Cara paling baik (dalam memasak daging sapi dan kambing) adalah dengan minyak yang memiliki lemak tidak jenuh," jelas Dian.
BACA JUGA:Apakah Merebus Daging Harus Ditutup agar Cepat Empuk? Simak Penjelasannya
BACA JUGA:4 Tips Tepat Menyimpan Daging di Kulkas Agar Tetap Awet dan Higienis
Contoh minyak dengan lemak tak jenuh seperti minyak zaitun, minyak bunga matahari, dan minyak kelapa.
4. Waktu terbaik konsumsi daging
Masyarakat Indonesia seringkali memanaskan masakan daging secara berulang-ulang sebab masakan tersebut tidak habis dalam satu waktu. Dian menjelaskan bahwa masakan daging dengan santan ataupun minyak dengan lemak jenuh sebetulnya diperbolehkan, namun konsumsi sebaiknya dilakukan langsung setelah dimasak.
"Konsumsi santan pada masakan daging sebaiknya saat santan baru dibuat, bukan dari pemanasan yang berulang-ulang," jelas Dian. Bagi penderita hipertensi dan kolesterol, waktu terbaik setelah konsumsi masakan daging adalah tepat setelah matang.
5. Proses memasak
Selain itu, terdapat banyak pilihan untuk memasak daging tanpa menggunakan minyak dan santan.
BACA JUGA:Ini 5 Tips Menyimpan Daging Sapi di Freezer agar Tetap Segar dan Awet Tidak Berbau
BACA JUGA:Empuk Meresap! 5 Resep Rendang Daging Ala Rumahan yang Sedap
"Memasak daging dapat dengan dibakar, dipanggang, disangrai, dan sebagainya," jelas Dian. Daging yang dimasak tanpa minyak dan santan jauh lebih aman bagi penderita hipertensi dan kolesterol.
Sumber: