Desa Lebak Pering Kabupaten Ogan Ilir Hanya Punya Satu Masjid
![Desa Lebak Pering Kabupaten Ogan Ilir Hanya Punya Satu Masjid](https://oganilir.disway.id/upload/833db88f4e9b7dee9a06e4ca53c93fee.jpg)
Satu Satunya Masjid di Desa Lebak Pering--
Desa Lebak Pering Kabupaten Ogan Ilir Hanya Punya Satu Masjid
OGANILIR.CO-Desa Lebak Pering salah satu Desa Terisolir dari 15 Desa di Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir. Meski jarak dari Ibu Kota Kabupaten Ogan Ilir yakni Indralaya hanya sekitar 24 Km , namun untuk bisa sampai disana butuh waktu 2 jam (Sepeda Motor) karena kondisi medan jalan banyak yang rusak parah, namun bila menggunakan mobil, hanya jenis kendaraan doble gardan yang mampu melintasinya.
“Desa Kami terbentuk ditahun 2005 hasil pemekaran tiga Desa, yakni Desa Pematang Bangsal, Segayam dan Desa Kapuk,’’kata Kades Lebak Pering Muharam.
Muharam mengatakan, ada 1500 an jiwa atau 275 KK dengan seluruh warganya beragaman islam, ‘’Jumlah laki laki Dewasa paling sekitar 300 orang,’’katanya
BACA JUGA:MAU SHOLAT DIMANA? 5 Negara di Eropa Tanpa Masjid
Pendidikan warga disini rata-rata para orang tuanya tidak tamat pendidikan SD , sedangkan anak anaknya paling tinggi SMP, sedangkan SMA bisa dihitung dengan jari,’’Kalau bangunan sekolah SD hanya satu, jadi kalau harus melanjutkan ke SMP harus ke Desa Sungai Lebung, Ibu kota Kecamatan Pemulutan Selatan,’’tuturnya .
Sedangkan mata pencarian masyarakatnya mayoritas petani sawah dan nelayan,’’Makanya penduduk disini tinggal dipinggiran jalan, karena hampir seluruh areal hanya hamparan sawah dengan panen satu kali setahun,’’lanjutnya .
Nah tidak heran, dengan kondisi tersebut, warga yang sering tinggal dipersawahan , jarang kembali kerumahnya atau pulang menjelang sore’’Makanya kalau hari Jumat, yang semestinya melaksanakan Salat Jumat, justru masih berada disawah, akibatnya Masjid menjadi sepi, paling sekitar 10 hingga 15 jamaah,’’katanya .
BACA JUGA:Panitia Kurban Masjid Palembang Berburu Sapi ke Banyuasin
Diakui Muharam, Masjid di Desanya hanya satu, diberi nama Masjid Al Amin, dengan kondisi bangunannya masih perlu banyak perbaikan .
“Masjid itu awalnya dari bangunan kayu berbentuk panggung, dan kondisinya sudah rapuh dimakan usia, khawatir roboh, akhirnya direhab total alias dibongkar semuanya, lalu dibangun dengan menggunakan anggaran dana desa (ADD) pusat sekitar Rp 140 jutaan dengan ukuran 10x10 M ,’’katanya
Masih kata Muharam, pada dasarnya warga Desa di Lebak Pering, tidak ada yang buta aksara alquran, ‘’Disini ada TPA, kalau ada kematian, warga bisa menyalatkan dan memandikan. Nah yang belum bisa itu bila ada acara sedekah marhaban, warga disini tidak bisa berzanji,’’ungkapnya.(Sid)
Sumber: