Petani Sawit Lesu Darah, Harga Makin Anjlok

Petani Sawit Lesu Darah, Harga Makin Anjlok

Pohon Sawit warga kesulitan pupuk--

Petani Sawit Lesu Darah, Harga Makin Anjlok

OGANILIR.CO-Para Petani sawit diwilayah Kabupaten Ogan Ilir (OI) lesu darah, pasalnya harga tandan buah sawit (TBS) tidak menunjukkan bakal mengalami kenaikan.

Sebaliknya pupuk urea yang dibutuhkan untuk tanaman sawit sudah tidak ada subsidi dari pemerintah, harga pupuk jadi selangit

“Kami sebagai petani sawit, saat ini sudah tidak menjanjikan, pernah naik, tapi tidak bertahap lama, harga justru turun kembali,’’kata Yanto petani   Sawit Desa Parit Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir .

BACA JUGA:FANTASTIS! Uang Koin Rp1000 Gambar Kelapa Sawit Laku Rp20 Juta, Ini Cara Jualnya

Saat ini kata Yanto, harga buah (TBS) ditafksir Rp 1500 perkilogramnya, sedangkan buah sawit yang baru (buah pasir) hanya dibeli berkisar Rp 500 perkilogram.

“ Sudah cukup lama harga sawit tidak mengalami kenaikan , harga sawit masih berkisar Rp 1500 perkilogram, ‘’’keluh Yanto.

Senada disampaikan petani sawit lainnya Jono (40) warga Desa Sungai Rambutan Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir , kalau para petani sawit saat ini sudah pada  mengeluh, karena harga sawit mengalami penurunan

BACA JUGA:Prestasi Bidang Perkebunan, Herman Deru Terima Penghargaan Program Peremajaan Sawit Rakyat Berjalan Konsisten

,’’ Semoga pemerintah segera bisa mengatasi kondisi harga sawit, sehingga para petani sawit tidak lesu darah,’’kata Jono.

Menurut Jono, kalaupun harga sawit saat ini berkisar Rp 1500 perkilogram, paling tidak untuk harga pupuknya bisa murah,’’Ini pupuk sawit tidak ada subsidi lagi, awalnya berkisar Rp 150 ribuan,  karena tidak disubsidi lagi harga Rp 400 ribuan , bagaimana kami mampu membeli pupuk,’’katanya (Sid)

Sumber: