Bakar Dupa Sebelum Pergi Ibadah, Rumah di Muratara Ludes Dilahap Si Jago Merah

Bakar Dupa Sebelum Pergi Ibadah, Rumah di Muratara Ludes Dilahap Si Jago Merah

Foto: Zul/SEG--

Bakar Dupa Sebelum Pergi Ibadah, Rumah di Muratara Ludes Dilahap Si Jago Merah  

 

MURATARA, oganilir.co - Rumah warga Desa Srijaya Makmur, Kecamatan Nibung, Kabupaten Murata, Provinsi Sumsel, ludes dilahap si jago merah.

Warga setempat pun berjibaku memadamkan kobaran api yang makin mengamuk, setelah diterpa angin kencang.

Informasi dihimpun, kejadian itu terjadi Sabtu 12 Agustus 2023 sekitar pukul 09.30 WIB, Inyoman Sukarta pemilik rumah, saat itu sedang bersama keluarganya beribadah di pura Desa Srijaya Makmur. Dia bergegas pulang setelah warga lainnya memberitahukan, si jago merah mengamuk dirumahnya.

Korban mengingat kembali sebelum keluar rumah, memang sempat menyalakan dupa sesajen di samping rumah. Aktivitas itu merupakan ritual rutin yang dia lakukan, untuk memberikan nuansa harum sekitar rumah, meningkatkan energi spritual, dan mengusir energi negatif.

BACA JUGA:SMPN 43 Palembang Berikan Bantuan untuk Korban Kebakaran, ini Jumlahnya

Korban dan keluargya, langsung bergegas cepat pulang kerumah. Untuk memadamkan amukan si jago merah 

Namun sayang, si jago merah kian menggila sehingga menghanguskan seluruh ruangan rumah korban yang terbuat dari material semi permanen. Asapnya menghitam, korbarannya hitam, apinya membara setinggi atap rumah.

Sejumlah saksi mata yakni Yoga mengatakan, Kebakaran ini diduga bermula dari sambaran api di dalam kamar dinding sisi rumah. Lalu api membesar ke bagian atas.

"Kondisi angin yang kencang memicu cepatnya penyebaran api yang akhirnya membakar 90% bangunan rumah milik korban," ucapnya.

BACA JUGA:BREAKING NEWS, Kebakaran di Kalideres, Seorang Warga Terluka

Rumah korban yang terbuat dari bahan kayu langsung luluh lantah menjadi arang dan hanya meninggalkan pondasi batu. Warga Desa Srijaya Makmur awalnya sempat memberikan perlawanan terhadap si jago merah, mereka menggunakan peralatan seadanya.

Ember, gayung, selang dan bejana ikut dikerahkan untuk mengakhiri kobaran itu. Namun si jago merah nampak lebih perkasa, sehingga perlawanan warga menggunakan peralatan sederhana tidak mampu mengimbangi sambaran api.

Sumber: